Pilpres 2019
Saran dari Pengamat untuk Jokowi dan Prabowo dalam Debat Kedua Mendatang
"Besok (debat kedua) kita (masyarakat) bisa melihat calon-calon kita yang lebih otentik, yang lebih asli," katanya
Penulis:
Rina Ayu Panca Rini
Editor:
Imanuel Nicolas Manafe
Debat Kedua Capres, Pengamat : Harusnya Otentik dan Lebih Subtantif
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menjelang debat kedua calon presiden pada 17 Februari 2019, pengamat memberikan masukan pada peserta debat yang hanya akan diikuti oleh capres 01 dan 02, yakni Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
Pengamat Politik sekaligus founder Kedai KOPI, Hendri Satrio mengatakan, kedua capres harus menampilkan diri apa adanya, tanpa kisi-kisi.
Baca: TKN : Jokowi Tinggal Sebutkan Saja Keberhasilan Pemerintah pada Debat Kedua
Sehingga pemilih dapat membedakan kemampuan capres lebih nyata, antara debat pertama dan kedua.
"Besok (debat kedua) kita (masyarakat) bisa melihat calon-calon kita yang lebih otentik, yang lebih asli. kemarin kan dapat kisi-kisi," kata Hendri yang ditemui di sebuah diskusi di bilangan Veteran, Jakarta Pusat, Rabu (13/2/2019).
Lebih lanjut, pengamat INDEF, Eny Sri Hartati, mengatakan, penyampaian visi dan misi kedua capres harus lebih menyakinkan pemilih.
Bagi pertahana, ujar Eny, Jokowi perlu mengakui masih ada pekerjaan rumah yang belum terselesaikan terkait tema debat kedua.
"Petahana untuk betul-betul ada program yang nantinya lebih revolusioner, lebih katakanlah yang konkrit yang benar-benar ini yang menjadi kelanjutan tapi kalau bisa diakui ini masih ada PR yang tersisa ya untuk menyelesaikan PR itu apa," kata Eny dikesempatan yang sama.
Kemudian untuk, calon presiden #02, Eny mengatakan, harus pula menyampaikan program secara real, mudah direalisasikan, serta jangka panjang.
Baca: Sandiaga: Prabowo Siap Hadapi Debat Capres
"Oposisi tidak hanya apa yang akan dilakukan, misalnya agar harga pangan kita stabil dan stabil itu tidak hanya terjadi dalam shot term tapi keberlanjutan," tutur dia.
Debat kedua akan digelar di Hotel Sultan, Senayan, pada 17 Februari 2019 mendatang, dengan tema energi, pangan, sumber daya alam, dan lingkungan hidup.