Rabu, 27 Agustus 2025

Pilpres 2019

Demokrat: Jokowi Utus Luhut Untuk Buka Pintu Komunikasi Dengan Prabowo

Ferdinand Hutahaean beranggapan, bisa saja Prabowo belum bisa menerima, jika Jokowi yang langsung bertemu.

Editor: Johnson Simanjuntak
Danang Triatmojo
Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Ferdinand Hutahaean 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Kepala Divisi Advokasi dan Bidang Hukum DPP Partai Demokrat memuji inisiatif Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengutus Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan bertemu dengan capres Prabowo Subianto.

Pengutusan Luhut menurut dia, akan membuka pintu komunikasi dengan Prabowo.

"Yang dilakukan Jokowi mengutus Luhut adalah untuk membuka jalur komunikasi, pintu komunikasi dengan Prabowo," ujar Ferdinand Hutahaean, anggota Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno ini kepada Tribunnews.com, Senin (22/4/2019).

Ferdinand Hutahaean beranggapan, bisa saja Prabowo belum bisa menerima, jika Jokowi yang langsung bertemu.

"Mungkin saja kalau Jokowi yang langsung turun, belum tentu Prabowo bisa buka komunikasi serta merta akibat kerasnya konstestasi Pilpres kita," jelas Ferdinand Hutahaean.

Untuk itu dia menilai, dibukanya pintu komunikasi melalui Luhut patut diapresiasi dalam rangka menjaga keutuhan bangsa ini pasca-Pilpres 2019.

Hanya saja dia memberikan catatan, tidak boleh ada dalam pertemuan tersebut lobi-lobi atau tawar-menawar antara kedua belah pihak.

"Harus murni dalam rangka silaturahmi untuk bangsa, agar tidak terjadi konflik dan perpecahan akibat konstestasi pilpres ini," tegasnya.

Luhut menjadi orang yang diutus Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk bertemu dengan capres Prabowo Subianto.

Baca: BPN: Rekonsiliasi, Emang ada Konflik?

Luhut mengaku belum sempat bertemu dengan Prabowo, tetapi sudah berbicara cukup panjang melalui sambungan telepon secara langsung.

"Bicara baik-baik, ketawa-ketawa, ya kita janjian mau ketemu. Hari minggu kemarin tapi kemudian ada masalah teknis beliau agak sakit flu, kita reschedule. Nanti saya telepon lagi (atur jadwal), kami kan bisa telepon-teleponan," ujar Luhut di komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (22/4/2019).

Luhut menjelaskan, pembicaraan dengan Prabowo diwarnai dengan canda tawa dan sedikit bercerita masa lalu, sewaktu masih menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI) aktif.

Ia menilai, Prabowo merupakan orang baik dan memiliki pemikiran yang rasional dalam melihat suatu persoalan.

"Pak Prabowo kan orang baik, jadi saya hanya titip saja sebenarnya mau bilang ya jangan terlalu didengerin lah kalau pikiran-pikiran yang terlalu gak jelas basisnya. Karena pak Prabowo orang rasional juga," ujar Luhut.

"Bagaimana pun Pak Prabowo itu harus menjadi bagian sejarah Republik Indonesia, karena pak Prabowo itu seorang pemimpin juga. Beliau itu aset bangsa, beliau itu patriot juga, patriotisme enggak bisa dipungkiri, kepedulian pada Republik ini enggak bisa dipungkiri, jadi sebenarnya saya hanya melakukan itu saja," sambung Luhut.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan