Pilpres 2019
Hasil Rekap Nasional di 11 Provinsi, Prabowo Hanya Menang di 2 Provinsi, Ini Rinciannya
Berikut, data rangkuman 11 provinsi hasil rekapitulasi manual berjenjang tingkat nasional untuk pemilihan presiden Pemilu 2019, hingga Senin (13/5)
Penulis:
Danang Triatmojo
Editor:
Malvyandie Haryadi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -Sejak dimulainya rekapitulasi suara Pemilu 2019 tingkat nasional pada Jumat (10/5) kemarin, hingga Senin (13/5) ini, KPU RI telah menyelesaikan rekap untuk 11 Provinsi.
Berdasarkan data rekap khusus pemilihan presiden yang dihimpun Tribunnews.com selama 4 hari pelaksanaannya, pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01 Joko Widodo - Ma'ruf Amin mendapatkan 10.638.430 suara.
Sementara paslon nomor urut 02 Prabowo Subianto - Sandiaga Uno hanya berhasil meraup 6.686.542 suara. Artinya, ada selisih perolehan 3.951.888 suara antar keduanya.
Lebih lanjut, Paslon 02 Prabowo-Sandi hanya unggul di 2 provinsi, yakni Bengkulu dan Kalimantan Selatan.
Baca: Indahnya Toleransi Beragama - Dosen Nonmuslim Beri Makanan dan Minuman pada Mahasiswa Muslim Berbuka
Baca: Menteri BUMN: Harga Tiket Pesawat Masih Sesuai Aturan
Baca: UPDATE Kasus HS, Pria yang Ancam Penggal Jokowi Dipecat dari Pekerjaannya
Baca: Mantan Kepala BIN Beri Saran kepada Kivlan: Setelah Pensiun, Sesuaikan Diri Sebagai Warga Sipil
Berbanding 9 provinsi untuk keunggulan Paslon 01 Jokowi-Ma'ruf. Meliputi Bali, Kepulauan Bangka Belitung, Kalimantan Utara, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Tengah, Gorontalo, Kalimantan Barat, Sulawesi Barat, D.I Yogyakarta, dan Kalimantan Timur.
Berikut, data rangkuman 11 provinsi hasil rekapitulasi manual berjenjang tingkat nasional untuk pemilihan presiden Pemilu 2019, hingga Senin (13/5) pukul 18.00 WIB.
1. Provinsi Bali:
Paslon 01: 2.351.057 suara
Paslon 02: 213.415 suara
2. Provinsi Kepulauan Bangka Belitung:
Paslon 01: 495.729 suara
Paslon 02: 288.235 suara
3. Provinsi Kalimantan Utara:
Paslon 01: 248.239 suara
Paslon 02: 106.162 suara
4. Provinsi Kalimantan Tengah:
Paslon 01: 830.948 suara.
Paslon 02: 537.138 suara.
5. Provinsi Gorontalo:
Paslon 01: 369.803 suara
Paslon 02: 345.129 suara
6. Provinsi Bengkulu:
Paslon 01: 583.488 suara
Paslon 02: 585.999 suara
7. Provinsi Kalimantan Selatan:
Paslon 01: 823.939 suara
Paslon 02: 1.470.163 suara
8. Provinsi Kalimantan Barat
Paslon 01 : 1.709.896 suara
Paslon 02 : 1.263.757 suara
9. Provinsi Sulawesi Barat
Paslon 01 : 475.312 suara
Paslon 02 : 263.620 suara
10. Provinsi D.I. Yogyakarta
Paslon 01 : 1.655.174 suara
Pason 02 : 742.481 suara
11. Provinsi Kalimantan Timur
Paslon 01: 1.094.845 suara
Paslon 02: 870.443 suara
Wapres JK Minta Semua Pihak Terima Hasil KPU
Pengumuman dan penetapan hasil pemilu 2019 kian dekat.
Wakil Presiden Jusuf Kalla pun berharap semua pihak dapat menerima apapun hasilnya.

Menurut Jusuf Kalla, mengingatkan para kandidat Pilpres sebelumnya telah menandatangani komitmen damai.
"22 Mei itu pengumuman hasil rekap akhir, kita harapkan masyarakat menerima, kan sebelum pemilu terkait perjanjian damai untuk menerima hasil dengan baik yaitu masyarakat mengharapkan hasil damai," ujar Jusuf Kalla, di kantor wapres, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Senin (13/5/2019).
Baca: KPK Masih Usut Pemberian Tas Mewah dari Wahid Husen Kepada Dirjen PAS
Sebelumnya diketahui, Kepolisian RI dan TNI akan menyiagakan 30.000 personelnya di DKI Jakarta menjelang pengumuman hasil rekapitulasi suara Pemilu 2019 pada 22 Mei 2019.

Hal itu disampaikan, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Humas Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (9/5/2019).
Baca: Kecelakaan di Ruas Jalan Tol Boyolali, Minibus Alami Pecah Ban hingga Sang Sopir Tertabrak Sedan
"Untuk 22 Mei dari Polda Metro Jaya sudah mempersiapkan rencana pengamanan secara detil. Jumlah pasukan yang dilibatkan kurang lebih 30.000 TNI-Polri," kata Dedi.
BIN deteksi
Badan Intelijen Negara (BIN) mewaspadai beragam pergerakan jelang pengumuman hasil penghitungan suara pada 22 Mei 2019 di Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Bukan tanpa alasan ini karena BIN mendeteksi adanya gerakan untuk mengepung KPU.
Bahkan dibangun pula isu-isu kecurangan di masyarakat.
"Saat ini terus dibangun isu soal kecurangan dan ajakan kepung KPU di tanggal 22 Mei 2019. BIN terus mendeteksi dan mencegah potensi ancaman tersebut," ucap Wakil Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Letnan Jenderal Purnawirawan Teddy Lhaksmana saat rapat kerja evaluasi Pemilu bersama Komite I DPD RI di Nusantara V DPR, Jakarta, Selasa (7/5/2019).
Baca: Tinjau Lokasi Calon Ibu Kota Negara, Jokowi: Fasilitas Kaltim Sangat Mendukung
Sebagai upaya pencegahan, Teddy mengaku sudah mulai menggalang tokoh agama, tokoh masyarakat hingga elite politik agar mempercayakan proses penghitungan pada KPU.

Teddy juga menyampaikan pihaknya bersama dengan seluruh aparat keamanan baik TNI maupun Polri berkomitmen tetap menjaga keamanan bangsa dan negara.
"BIN bertanggung jawab mengantisipasi ancaman baik dari luar dan dalam negeri yang mengancam keutuhan bangsa. Seluruh aparat keamanan komitmen jaga keamanan agar tetap kondusif," tegasnya.