Kamis, 14 Agustus 2025

Pilpres 2019

Menhan Ajak Pihak Tidak Puas Hasil Pilpres, Tetap Tempuh Jalur yang disepakati

Ryamizard meminta agar tidak ada lagi kerusuhan seperti pada 21-22 Mei 2019, yang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa dan kerugian ekonomi.

Editor: Fajar Anjungroso
Kemhan RI/Juli Syawaludin
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu melaksanakan Buka Puasa Bersama yang diadakan oleh Ikatan Alumni Universitas Sriwijaya (IKA UNSRI), di Gedung Griya Agung, Palembang, Jum?at (17/5). Acara Tersebut bertemakan Memperkokoh Persatuan Dalam Keberagaman Dalam Rangka Mewujudkan Masyarakat Madani Yang Diridhoi Allah SWT, dan dikesempatan itu pula Menhan memberikan Tausiyah Bela Negara. (Kemhan RI/Juli Syawaludin) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengimbau semua pihak untuk tetap menjaga situasi tanah air tetap kondusif, setelah menjalani pesta demokrasi lima tahun sekali.

"Kita ini sudah sering mengadakan pesta demokrasi? Pesta sudah berakhir dan itu sudah salam-salaman, tapi apa yang terjadi? ketidakpuasan biasa," ujar Ryamizard di Jakarta, Kamis (30/5/2019).

Menurutnya, pihak yang tidak puas dengan hasil pengumuman rekapitulasi suara Pilpres 2019 dari Komisi Pemilihan Umum (KPU), agar melakukan pengaduan ke jalur yang telah ditentukan secara bersama, baik ke Bawaslu, KPU, maupun Mahkamah Konsitusi.

"Itu semuanya dipilih bersama kesepakatan bersama. Ada 01, ada 02, tidak ada masalah," katanya.

Ryamizard meminta agar tidak ada lagi kerusuhan seperti pada 21-22 Mei 2019, yang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa dan kerugian ekonomi.

Baca: Tanggapan Sejumlah Pihak Soal Materi Gugatan Prabowo ke MK Terkait Sengketa Pilpres 2019

"Akan ada kerusuhan lagi nanti Juni, akan lebih besar dari kemarin. Itu pernyataan kurang baik, mari kita antisipasi, saya mengajak semua pihak terutama yang tidak puas untuk tidak melakukan apa-apa," paparnya.

Bila terjadi kerusuhan kembali, kata Ryamizard, yang mengalami kerugian dan kesusahan itu bukan dari capres 01 maupun 02, tetapi rakyat yang jadi korbannya.

"Kedua belah pihak harus berdoa untuk mereka. Dengan itu peringatan yasudahlah enggak usah lagi ditambah untuk yang meninggal ini," ucapnya.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan