Sabtu, 20 September 2025

Ramadan 2015

Islam Menerima Bagian Kehidupan Adat.

Konsep matrilineal dan patrilineal dapat dipadukan dalam konsep kehidupan sehari-hari di dalam Islam

Editor: Hendra Gunawan
Richard Susilo
Edy Utama, fotografer profesional asal Minang 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO -- Agama Islam sangat hebat, dapat toleran menerima bagian dari kehidupan adat, terutama adat yang ada di Minangkabau. Konsep matrilineal dan patrilineal dapat dipadukan dalam konsep kehidupan sehari-hari di dalam Islam, tanpa ada pertentangan apa pun.

"Di Minang itu bagaimana perempuan sebagai sentral dalam kegiatan. Matrilineal sangat kuat. Namun dalam kehidupan tradisional leader adalah lelaki secara publik. Para penghulu datuk-datuk itu lelaki. Kalau secara Islam mungkin wanita canggung menjadi pimpinan formal. Meskipun demikian, Bundo Kandung (wanita) sangat berkuasa sekali. Semua keputusan diambil publik harus konfirmasi dari bundo kandung," papar Edy Utama, fotografer profesional Minang yang memamerkan karya-karyanya dalam acara Minangkabau Week sampai tanggal 10 Juli mendatang di Asean Trade Center Tokyo, mengungkapkan khusus kepada Tribunnews.com baru-baru ini.

Keputusan apapun, tambahnya, pada dasarnya di perempuan, "Mereka harus konsultasi ke bundo kandung. Lalu ke luar mewakili keputusan bundo kandung. Hal ini sangat menarik dalam konteks dunia sekarang. Islam dan lelaki sangat patriarchat. Tetapi di Minang bisa hidup dalam materilineal dan patrilineal. Bisa dipadukan dalam konsep kehidupan sehari tak ada pertentangan. Inilah kehebatan Islam yang bisa melakukan proses toleran menerima bagian kehidupan adat."

Edy Utama yang mulai dunia sinematografi sejak 1982 dan sempat tiga tahun belajar di Institut Kesenian Jakarta, pulang kembali ke kampungnya di Minang dan melihat adanya perubahan perspektif kehidupan.

"Ada hal proses distorsi luar biasa saat saya pulang ke Minang. Itulah sebabnya saya mendokumentasikan apa yang terjadi di masyarakat tanpa intervensi. Tahun 1982 masih film seluloid tapi tahun 2000 dengan dijital menjadi semakin lebih gampang dan fleksibel dalam pemotretan," tambahnya.

Edy mencoba mempelajari foto sebagai kajian budaya. Tahun 2000 merupakan awal dia berkenalan dengan antropologi visual dan mencoba membaca studi kebudayaan

"Pekerjaan menarik sebenarnya tahun 2012 saya berpameran di East West Center di Honolulu Hawaii selama tiga bulan dengan tema Minangkabau Procession. Lalu juga pameran di Museum Tekstil Jakarta."

Menarik menurutnya sebuah studi kebudayaan dapat dipresentasikan melalui visual menjadi hal yang multitafsir, "Setiap orang bis amelihat dengan cara berbeda. Jadi saya ini hanya mendokumentasikan saja apa yang terjadi di Minang dan Mentawai. Untuk Mentawai hampir selesai semoga tahun depan bisa pameran," harapnya lagi yang memuji alam Mentawai yang sangat cantik sekali dan potensi sekali untuk jadi tujuan wisata dunia.

Selain itu Edy sangat menarik mendokumentasikan ritual upacara adat partisipatif mislanya adat budaya perkawinan Minang, sebuah tradisi yang dipelihara diteruskan untuk kesinambungan budaya yang bersangkutan. Demikian pula peringatan kematian dengan adat semacam Ngaben kalau di Bali.

Pemotret dengan dua anak dan isteri juga dari Minang ini, ingin sekali membangun gerakan diplomasi kebudayaan agar lebih efektif lagi di Indonesia.

Untuk hal tersebut menurutnya perlu dilakukan studi tentang kebudayaan yang sangat kaya di Indonesia ini.

"Lalu juga perlu membangun suatu komunikasi, membangun pemahaman baru dengan orang yang membangun dunia ini agar gerakan diplomasi kebudayaan ini bisa berjalan dengan baik."

Menurutnya pula, saat ini merupakan peluang menarik di bidang pariwsata, "Dengan ada target saat ini untuk mendatangkan 20 juta wisatawan sebanarnya sangat berat untuk dicapai Indonesia. Dengan cara apa bis amendatangkan begitu banyak orang?" tanyanya.

Harus ada peraturan yang lebih fleksi bagaimana pemerintah dapat memberikan dukungan sistem da memberikan ruang kepada setiap individu supaya bisa bekerja memberikan promosi yang diinginkan pemerintah dengan cara mereka.

"Satu bukti yang saya lakukan sendiri secara individu ini ke Jepang, "Saya bisa mendatangkan dua musisi Jepang dari Yamanashi dan kita punya rencana pula akan membuat CD bersama dengan musisi Padang nantinya. Ini satu bukti kerjasama dengan setiap individu yang berpotensi mempromosikan Indonesia ke dunia luar," tekannya lagi.

Tags
Jepang
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan