Berkat Jejak yang Ditinggalkan di Dunia Maya, Lima Remaja Ini Diundangan ke Kantor Pusat Google
Bagi seorang pendaki gunung ‘meninggalkan jejak’ saat berusaha mencapai puncak tentu bermanfaat.
Editor:
Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Bagi seorang pendaki gunung ‘meninggalkan jejak’ saat berusaha mencapai puncak tentu bermanfaat. Setidaknya bagi dirinya sendiri agar tidak tersesat dan bisa menemukan jalan pulang.
‘Jejak’ ini juga bermanfaat bagi pendaki lainnya yang ingin menggapai arah yang sama.
Setidaknya itu pula yang dilakukan para local guides yang selalu memberi ‘tanda’ di Google Maps pada tempat-tempat baru yang sudah mereka kunjungi.
Berkat ‘jejak’ ini pula, lima orang local guides’ dari Jawa Timur dapat undangan ke markas Google di acara ‘Google Local Guide Summit 2017’.
Mereka akan bertolak ke Amerika pada tanggal 9 Oktober 2017 untuk mengikuti acara yang akan digelar pada tanggal 10, 11 dan 12 Oktober 2017 bersama 145 superstar local guides dari seluruh dunia.
Dari lima orang itu, dua diantaranya dari Surabaya, yaitu Budiono dan Nurul Rahmawati.
Lainnya adalah Ahadin Syarifudin Fahmi (Sidoarjo), Nunung Afuah (Blitar), dan Mutiah (Malang).
“Ini serba kebetulan yang kami sendiri tak tahu alasannya apa (memilih local guides dari Jatim). Di even tahun lalu ada dua wakil dari Indonesia yang semua berbeda kota,” kata Budiono.
Yang pasti salah satu syarat adalah mereka harus sudah mencapai level tertinggi yaitu lima.
“Waktu itu syaratnya masih level 5, sekarang dinaikkan, level tertingginya 10,” tandas Budiono.
Syarat lainnya yaitu membuat video 1 menit tentang profil diri. Juga aktif di komunitas localguidesconnect.com, menjadi moderator, dan menggelar meetup.
Kelima local guides ini memang bukan orang baru di dunia maya. Fahmi misalnya, sudah aktif sebagai local guides sejak Desember 2015.
Upayanya membentuk komunitas Local Guides Regional Sidoarjo membuatnya terpilih sebagai owner komunitas tersebut.
“Di bulan Februari 2016, hanya ada dua local guides di Indonesia yang diakui pusat, yaitu Bali dan Sidoarjo,” tegas Fahmi kepada Surya beberapa waktu lalu.
Fahmi belakangan juga menjadi moderator Surabaya Local Guides. “Local guides regional ini bisa diakui pusat bila membernya lebih dari 50 orang,” tuturnya.