Demonstrasi di Berbagai Wilayah RI
4 Mahasiswa Unmul Samarinda Jadi Tersangka Kasus Rakit Bom Molotov, Ini Tanggapan Kampus
Identitas para mahasiswa tersebut adalah F (20), MH alias R (20), MAG alias A (20), dan AR alias R (21). Semuanya mahasiswa Program Studi Sejarah
TRIBUNNEWS.COM, SAMARINDA - Empat mahasiswa Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim) ditetapkan sebagai tersangka kasus bom molotov.
Identitas para mahasiswa tersebut adalah F (20), MH alias R (20), MAG alias A (20), dan AR alias R (21). Semuanya merupakan mahasiswa Program Studi Sejarah Unmul.
Mereka diduga merakit bom molotov yang rencananya akan digunakan pada aksi unjuk rasa 1 September 2025. Keempat mahasiswa tersebut kini ditahan di Rumah Tahanan (Rutan) Polresta Samarinda.
Baca juga: Sosok Seno Aji, Wagub Kaltim Viral usai Dibelakangi Mahasiswa Unmul, Politisi Gerindra
Penangkapan dilakukan pada Minggu (1/9/2025) malam sekitar pukul 23.45 WITA di Jalan Banggeris, Kelurahan Karang Anyar, Kecamatan Sungai Kunjang.
Polisi mengamankan mereka di sekretariat Himpunan Mahasiswa Sejarah FKIP UNMUL bersama 18 mahasiswa lain. Namun, 18 mahasiswa tersebut kemudian dipulangkan karena tidak terbukti terlibat.
"Kita melakukan penahanan sesuai dengan aturan PerKap (Peraturan Kapolri) dan sesuai prosedur, terkait penetapan tersangkanya, dan langsung dilakukan penahanan di Rutan Polresta Samarinda," kata Kapolresta Samarinda, Kombes Pol Hendri Umar, dalam konferensi pers di Aula Rupatama Polresta Samarinda, Rabu (3/9/2025)
Peran Tersangka
Hendri Umar mengungkapkan keempat tersangka memiliki peran berbeda.
F dan MH bertugas memindahkan bahan baku pertalite ke jeriken, menggunting kain perca sebagai sumbu, dan menyembunyikannya di sekitar kampus.
Sedangkan MAG dan AR merakit bom molotov dengan mengisi bahan bakar ke botol serta memasang sumbu.
Lebih lanjut, polisi juga mengungkap adanya dua orang lain yang diduga menjadi aktor intelektual dalam perencanaan pembuatan bom molotov.
Keduanya disebut sebagai Mister X dan Mister Y yang berperan menginisiasi ide serta memasok material utama.
"Kita berupaya semaksimal mungkin kepada dua pelaku ini dapat segera kita amankan, karena pelaku inilah yang menginisiasi dan menyampaikan kepada salah satu terduga pelaku (R) yang kita amankan ini, dan mengatakan ‘dek nanti saya drop bahan baku ya?” ujarnya.
Hendri juga mengungkapkan percakapan yang dilakukan oleh kedua pelaku.
Baca juga: Siswa SMP Diamankan usai Jarah Tameng Polisi saat Demo di Polda NTB, LPA: Pihak Sekolah juga Salah
"Lalu saudara R menjawab 'Bahan Baku Apa Bang?'. Kemudian dijawab oleh aktor intelektual itu 'Bahan baku yang dibuat untuk melempar-lempar pada saat aksi'. Makanya setelah disampaikan itu, dijawab oleh saudara R 'Ya'," katanya.
Percakapan itu kata Hendri, terjadi saat dilakukan oleh aksi Aliansi Mahakam sekitar jam 17.00 WITA didalam kampus Unmul. Seusai pertemuan itu keduanya pun langsung kembali ke tempat masing-masing.
Sumber: Tribun Kaltim
Demonstrasi di Berbagai Wilayah RI
| Respons Penangkapan Mahasiswa dan Aktivis Kamisan, Aliansi Jogja Memanggil Serukan 9 Desakan |
|---|
| Intimidasi Wartawan Terulang, Jurnalis Tribun Papua Dicegat Polisi saat Meliput Aksi Demo Mahasiswa |
|---|
| Temui Koalisi Masyarakat Sipil, Kapolri: Polisi Ingin Jaga Ruang Demokrasi |
|---|
| PKS Nilai Akar Demo Akhir Agustus karena Beratnya Beban Hidup Masyarakat |
|---|
| Pengamat Nilai Polri Berada di Garis Depan saat Tragedi Demo Ricuh Agustus 2025 |
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.