Kamis, 21 Agustus 2025

Bu Guru di Magelang Terjaring Razia saat Kencan di Hotel, Tapi Dia Malah Ancam Bunuh Diri

Seorang oknum guru perempuan asal Candimulyo, Kabupaten Magelang, menjerit dan menangis histeris saat diamankan oleh aparat di salah satu hotel

Editor: Sugiyarto
Warta Kota/Andika Panduwinata
ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM, MAGELANG - Seorang oknum guru perempuan asal Candimulyo, Kabupaten Magelang, menjerit dan menangis histeris saat diamankan oleh aparat di salah satu hotel di Kota Magelang, dalam operasi penyakit masyarakat (pekat), Senin (25/9/2017) malam.

Oknum guru tersebut, diciduk oleh pasukan gabungan dari elemen Satpol PP dan Polres Magelang Kota, setelah kedapatan berada dalam satu kamar dengan pria, yang diketahui bukan pasangan resminya.

Menariknya, ketika diketuk, mereka sempat enggan membukakan pintu.

Sebelumnya petugas mengalami kesulitan saat mencoba membuka pintu kamar tempat pasangan selingkuh itu menginap.

Bahkan, hampir setengah jam lamanya, petugas meminta baik-baik kepada yang bersangkutan, agar membuka pintu kamar.

Akhirnya si pria yang berada di kamar bersama oknum guru itu, melunak dan mau membukakan pintu, setelah petugas mengancam akan mendobraknya.

Namun, begitu masuk, petugas tidak melihat sosok perempuan di dalam kamar, yang ternyata bersembunyi di kolong tempat tidur.

Saat petugas berusaha mengamankannya, perempuan 27 tahun itu langsung menjerit histeris dan terus memukuli kepalanya sendiri.

Suasana makin memanas, saat dirinya melontarkan ancaman hendak bunuh diri, serta membenturkan kepalanya berkali-kali ke tembok.

"Aku mending mati, ono obat nyamuk ora (aku mending mati, ada obat nyamuk nggak)," ujarnya dengan nada menggertak, sembari terus memukuli kepalanya sendiri.

Polwan yang berusaha mengatasi pun mengalami kegagalan. Oknum guru itu baru menghentikan amukan dan raungannya, setelah dua Anggota DPRD Kota Magelang, Iwan Soeradmoko dan Tyas Anggraeni, yang ikut dalam giat tersebut, turut serta menenangkan.

Kepala Satpol PP Kota Magelang, Singgih Indri Pranggana, mengatakan bahwa dalam operasi pekat tersebut, pihaknya mengamankan sedikitnya tujuh pasangan tidak resmi dan dua orang yang kedapatan tidak bisa menunjukkan kartu identitas.

"Totalnya ada 16 orang. Kami ciduk di tempat berbeda, di beberapa hotel dan tempat hiburan karaoke. Ada juga seorang mahasiswi asal Temanggung, kami amankan karena tidak bawa identitas diri," katanya. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan