Jalan Peureulak-Lokop Longsor, Warga Terisolir
Ketinggian air mencapai 1 meter akibat meluapnya Krueng Arakundo, dan Gampong Seumanah Jaya, dan Gampong Beurandang, Kecamatan Ranto Peureulak
Editor:
Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Serambi Indonesia Seni Hendri
TRIBUNNEWS.COM, ACEH - Jalan Peureulak-Lokop, tepatnya di KM 70, Gampong Rampah, Kecamatan Serbajadi (Lokop), Aceh Timur, tertimbun material longsor berupa tanah, kayu, yang longsor dari perbukitan sebelah kiri (jika dari arah Peureulak), Selasa (5/12/2017) pukul 14.00 WIB.
Kepala BPBD Aceh Timur, Syahrizal Fauzi mengatakan, akibat longsor menutup badan jalan tersebut, hingga Selasa malam Kecamatan Serbajadi (Lokop) masih terisolir dan sejumlah tiang listrik juga tumbang.
"Warga yang hendak memasok sembako ke Lokop tidak bisa lewat. Karena jalan tertutup longsor," ungkap Syahrizal, seraya menyebutkan, warga dibantu TNI/Polri di lokasi saat ini sedang membuat jalan alternatif agar bisa dilalui kendaraan roda dua.
Selasa malam ini, ungkap Syahrizal, pihaknya (BPBD) dan Dinas PU Aceh Timur, sedang menuju ke lokasi longsor, membawa alat berat untuk melakukan pembersihan material longsor.
Baca: Petugas Masih Mencari Korban Longsor Pacitan
Sementara itu, Kepala BPBD Aceh Timur, juga mengatakan sejumlah gampong di Aceh Timur, masih dilanda banjir, yaitu di Gampong Blang Senong, Kecamatan Pante Bidari, Gampong Lhok Seuntang, Kecamatan Julok.
Ketinggian air mencapai 1 meter akibat meluapnya Krueng Arakundo, dan Gampong Seumanah Jaya, dan Gampong Beurandang, Kecamatan Ranto Peureulak.
Bahkan sejumlah titik di Jalan Peureulak-Lokop, ketinggian air mencapai sepahak orang dewasa, sehingga pengendara sepeda motor terpaksa menggunakan jasa sampan untuk menyeberangkan sepeda motornya.
Baca: Banjir Rob Landa Muara Baru di Jakarta Utara
"Sejumlah warga juga masih mengungsi, dan terisolir akibat masih terendam banjir," ungkap Syahrizal.
Syahrizal Fauzi juga mengatakan, tanggul di tepi Krueng Arakundo, di Gampong Blang Gleum, Kecamatan Julok, mulai dikikis arus sungai.
"Kita minta perhatian pusat untuk mengatasinya, karena jika tanggul ini jebol sejumlah desa rawan terjadi banjir," ungkap Syahrizal.