Minggu, 28 September 2025

Lima Siswi Korban Gendam Tersadar Setelah Dengar Kumandang Azan

Tidak hanya Nisa, empat temannya juga menjadi korban kejahatan dan menderita kerugian belasan juta rupiah.

Editor: Dewi Agustina
Tribun Sumsel/Arief Basuki Rohekan
Lima siswi SMK korban gendam saat melapor ke Polresta Palembang, Rabu (23/5/2018). TRIBUN SUMSEL/ARIEF BASUKI ROHEKAN 

TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Nisa Venesa (16) siswi SMK Bakti Persada melapor ke Polresta Palembang karena menjadi korban gendam yang dilakukan kawanan pelaku kejahatan gendam menggunakan Alquran Stambul, Rabu (23/5/2018).

Tidak hanya Nisa, empat temannya juga menjadi korban kejahatan dan menderita kerugian belasan juta rupiah.

Mereka tersadar dari gendam saat mendengar suara azan yang berkumandang.

Kepada petugas polisi, Nisa menuturkan kejadian bermula usai mereka mengikuti Ujian Akhir Sekolah (UAS) dan tidak langsung pulang melainkan jalan-jalan ke Danau OPI Jakabaring.

Sedang asyik bersantai, tiba-tiba mereka didatangi seorang laki-laki berumur sekitar 30 tahunan, bertanya apakah di daerah tersebut ada pesantren dan dijawab salah seorang siswi tidak ada.

Baca: Tiga Kelurahan di Pesisir Kota Tegal Terdampak Banjir Rob

Belum selesai berbicara, datang lagi seorang laki-laki berbadan tegap dan mengaku sebagai anggota polisi ikut nimbrung bertanya apa tujuan laki-laki yang pertama tersebut mencari pesantren.

"Sepertinya mereka terlihat sudah begitu akrab hingga akhirnya pria yang duluan datang tadi mengeluarkan sebuah benda dari dalam kantong celana dan berbicara pelan kepada pria yang satunya," ungkap Nisa diiyakan keempat rekannya yang lain.

Lalu, si pria tersebut mengaku dirinya datang dari Yogyakarta tujuan ke Padang tetapi di Palembang kakeknya sakit.

Dan kini tengah dirawat di RSUD Bari dan meminta kepada pria yang mengaku-ngaku polisi itu meminjaminya uang, untuk biaya pengobatan kakeknya.

Entah bagaimana, akhirnya si pria yang pertama menyebut barang yang ada di tangannya ini jika dijual bisa laku sekitar Rp100 juta.

Baca: Suara Gemuruh Terdengar di Semua Pos Pengamatan saat Merapi Meletus Lagi Dini Hari Tadi

Namun dia cuma butuh Rp 35 juta saja buat biaya perawatan kakeknya.

Si pria yang mengaku polisi itu pun menyanggupi, buat membayar barang tersebut tapi ditolak dengan dalih sudah lebih dulu bertemu kelima siswi yang dijanjikan bakal menerina uang Rp 15 juta.

"Entah bagaimana kami menyerahkan motor, HP dan perhiasan emas. Dua orang kawan kami Dwi dan Meli ikut mereka buat mengambil uang di RSUD Bari," kata dia.

"Tapi justru mereka meninggalkan kedua teman kami di sana dan kami tersadar telah ditipu saat mendengarkan suara azan," ungkap Nisa dengan nada bicara tersekat menahan tangis dihadapan petugas, Rabu (23/5/2018).

Dikonfirmasi terkait pengaduan para korban ini, Kasat Reskrim Polresta Palembang Kompol Yon Edi Winara melalui Kasubag Humas AKP Andi Haryadi membenarkan telah menerima laporannya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Sumsel
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan