Rabu, 10 September 2025

Dua Orang Pengemudi Daring di Yogya Protes dengan Mogok Makan

Para pengemudi dirugikan secara sepihak dari penyedia layanan baik Grab Indonesia maupun Gojek Indonesia

Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNJOGJA.COM / Yosef Leon Pinsker
Pengemudi daring yang tergabung dalam elemen Front Indonesia melayangkan tuntutan kepada manajemen penyedia layanan transportasi daring dengan bentuk mogok makan, Selasa (9/4/2019) di kantor perwakilan Gojek Indonesia 

Laporan Wartawan Tribun Jogja  Yosef Leon Pinsker
 

TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Pengemudi yang tergabung dalam elemen Front Independen Driver Online Indonesia (Front Indonesia) mengajukan tuntutan kepada aplikator penyedia layanan transportasi dalam jaringan (daring), Selasa (9/4) siang.

Protes diwujudkan dengan bentuk aksi mogok makan oleh dua orang perwakilan Front Indonesia masing-masing Sabar Gimbal dan Andi Kartala di depan kantor perwakilan Gojek Indonesia Yogyakarta, di wilayah Giwangan.

Para pengemudi telah merugikan secara sepihak dari penyedia layanan baik Grab Indonesia maupun Gojek Indonesia, yang alhasil berpengaruh terhadap pendapatan mereka.

"Aksi mogok ini sebenarnya adalah dampak dari dapur driver online di Jogja-Jateng yang telah kebobolan. Semenjak penerapan skema baru dari manajemen Gojek Indonesia kami anggap tidak adil dan menyengsarakan pengemudi," kata Juru Bicara Front Indonesia, Ardy Syihab ditemui di lokasi.

Ada sejumlah tuntutan yang disampaikan dalam aksi tersebut.

Front Indonesia meminta manajemen penyedia layanan transportasi daring baik Gojek Indonesia maupun Grab untuk melakukan pemutihan terhadap akun pengemudi yang ditangguhkan (suspend).

Baca: Pentingnya Ketahui Fitur Terbaru GOJEK untuk Lebih Tingkatkan Keamanan Penumpang

Selain itu mereka juga menyampaikan kepada penyedia layanan untuk menghapuskan sistem peringkat dan alokasi order, mengembalikan jumlah poin skema insentif untuk wilayah Yogyakarta dan Jawa Tengah, serta meninjau ulang perjanjian kemitraan yang lebih mengedepankan kesetaraan dan berkeadilan.

"Aksi mogok makan ini akan terus kita lakukan sampai dengan tuntutan kita dipenuhi, kalau belum tidak akan kita hentikan," tambah Ardy.

Sekretaris Front Indonesia, Ariyanto Nugroho menyampaikan, pihaknya hanya menginginkan kesetaraan yang adil diantara sesama pengemudi dalam bekerja.

Menurutnya ada indikasi bahwa terdapat pengemudi yang diutamakan dibanding pengemudi lainnya, sehingga berbuntut pada penghasilan.

Baca: Komunitas Driver Ojek Online Siap Kawal Kasus Dugaan Percobaan Perkosaan di Yogyakarta

"Penghasilan yang di dapat bisa dibilang tidak sesuai dengan keadaan di lapangan. Kita ingin kedua pihak baik pengemudi maupun aplikator sama-sama untung, bisa harmonis, dan lancar dalam bekerja," ujarnya.

Sementara pada kesempatan yang sama Head of Regional Corporate Affairs Gojek, Alfianto Domy Aji mengutarakan, pihaknya akan membuka ruang dialog kepada para pengemudi yang menyampaikan tuntutannya itu.

Menanggapi poin-poin tuntutan yang dilayangkan oleh Front Indonesia, Domy menjelaskan bahwa saat ini pihaknya tengah memprioritaskan perbaikan kebijakan sistem suspensi sehingga dapat lebih mudah dipahami dan terkomunikasikan dengan baik pada para pengemudi.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan