Bayi 7 Bulan di Purwakarta Langsung Koma dan Meninggal Setelah Dikubur Hidup-hidup
Dian Asrian, bayi berusia tujuh bulan yang dikubur hidup-hidup oleh ibunya itu, meninggal dunia, Sabtu (20/4/2019).
Editor:
Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Setelah tiga minggu dirawat di rumah sakit, bayi berusia 7 bulan meninggal dunia. Sebelumnya bayi bernama Dian Asrian dikubur hidup-hidup oleh ibu yang melahirkannya.
Dian Asrian, bayi berusia tujuh bulan yang dikubur hidup-hidup oleh ibunya itu, meninggal dunia, Sabtu (20/4/2019).
Korban sempat menjalani perawatan intensif di ruang PICU NICU RSUD Bayu Asih Purwakarta.
Korban meninggal dunia setelah dirawat oleh tim medis lebih dari tiga minggu dengan sejumlah alat medis yang menempel di tubuh mungilnya.
Bahkan untuk menopang hidupnya karena mengalami koma, selama 24 hari Dian terus ditopang oleh obat pemicu jantung.
Baca: Cerita Sakitnya Sandiaga Uno dan Janji Sang Sahabat Erick Thohir, Membesuknya
Kabar meninggal dunianya Dian dibenarkan oleh Ketua RW rumah korban di Desa Pusakamulya, Kiarapedes, Purwakarta, Yayat Ahmad Hidayat saat ditemui di sekitar rumah duka.
"Saya dapat kabar anaknya Ujang yang dirawat di rumah sakit meninggal dunia pukul 09.00 WIB," kata Yayat saat dikonfirmasi.
Menurut informasi yang didapatnya, Ahmad mengatakan bahwa bayi mungil itu meninggal dunia karena pernafasannya terganggu.
Baca: Karena Ungkit Perolehan Suara yang Kecil, Warga Usir Caleg Nasdem Keluarkan Karpet Sumbangan
Usai dinyatakan meninggal dunia, korban langsung dibawa ke rumah duka dan tiba sekitar pukul 10.00 WIB.
Sesampainya jasad korban ke rumahnya, tidak lama dari itu langsung diurus untuk segera dimakamkan.
"Jelang 15 menit tiba di rumah duka, langsung dimakamkan tidak jauh dari rumah. Semua warga di sini ikut mengantar ke makam" ucapnya.
Terjadi Akhir Bulan Lalu
Bayi perempuan dari pasangan W (35) dan Ujang Solihin itu dikubur hidup-hidup di belakang rumahnya, Rabu (27/3/2019).
W diduga melakukan hal tersebut karena mengalami gangguan jiwa. Anak keduanya itu ditemukan di belakang rumah oleh bibinya, Siti Atikah.
Baca: Ketua PPS di Banyumas Ketahuan Membobol 21 Kotak Suara di Gudang
Siti Atikah curiga karena pelaku menggali dua lubang di belakang rumah. Saat ditanya untuk apa, pelaku hanya menjawab akan menanam tanaman.