Sabtu, 13 September 2025

Pemilu 2019

Mantan Tukang Semir Sepatu dan Kuli Panggul Ini Yakin Bisa Terpilih Jadi Anggota DPRD Lamteng

Gedung DPRD Lampung Tengah akan kembali diisi oleh sosok pemuda yang mempunyai latar belakang 'kurang beruntung' di masa lalunya.

Editor: Hendra Gunawan
Istimewa
Agus Suwandi (kaos kuning) bersama Ketua DPD II Golkar Lamteng Musa Ahmad. Artikel ini telah tayang di tribunlampung.co.id dengan judul Pernah Jadi Tukang Semir Sepatu dan Kuli Panggul, Pria Ini Berpeluang Duduk di DPRD Lampung Tengah, http://lampung.tribunnews.com/2019/04/29/pernah-jadi-tukang-semir-sepatu-dan-kuli-panggul-pria-ini-berpeluang-duduk-di-dprd-lampung-tengah?page=4. Penulis: syamsiralam Editor: wakos reza gautama 

TRIBUNNEWS.COM, LAMPUNG TENGAH - Gedung DPRD Lampung Tengah akan kembali diisi oleh sosok pemuda yang mempunyai latar belakang 'kurang beruntung' di masa lalunya.

Sebelumnya ada mantan keamanan DPRD Lampung Tengah yang berpotensi menjadi wakil.

Satu nama lainnya yang juga pernah bekerja sebagai tukang semir sepatu dan kuli panggul mendapat kesempatan besar untuk duduk sebagai anggota DPRD Lampung Tengah.

Sang calon yang mempunyai kans terbuka itu ialah Agus Suwandi, Caleg Partai Golkar di Daerah Pemiihan (Dapil) V Lampung Tengah.

Bukan dapil yang mudah, karena berkumpul sejumlah nama beken baik dari internal partainya dan juga partai peserta pemilu lainnya di kabupaten Lampung Tengah.

Baca: Warga Sering Merinding Saat Lewat di Lokasi Mutilasi Guru Honorer, Ini Fakta-faktanya

Baca: Jokowi di Ambang Rekor, Jika Menang Lagi Maka Jadi Jawara 5 Kali Pemilu

Terlebih, Agus sapaan akrabnya memang pendatang baru di dunia perpolitikan Lampung Tengah.

Keinginannya berkecimpung di dunia politik adalah keyakinan dan rasa percaya diri terhadap apa yang akan ia lakukan untuk masyarakat jika menjadi satu dari 50 wakil rakyat yang akan duduk di DPRD Lampung Tengah.

Agus menceritakan masa lalunya sebagai tukang semir sepatu di kawasan Bandar Jaya pada tahun 1994.

Saat itu, ia menjadi anak jalanan karena keterpaksaan situasi keluarga.

Di tahun itu sang ayah Supardi meninggal dunia akibat sakit. Kemudian, Agus dirawat sang paman di Bandarjaya, dengan kondisi yang juga serba pas-pasan.

Agus yang saat itu masih kelas IV SD juga turut membantu ibunya Sujiati berjualan pecel dan sang bibi berjualan roti di pinggiran Pasar Bandar Jaya Plaza.

Sambil membantu itu lah, setiap pulang sekolah ia memberikan jasa semir sepatu kepada warga yang membutuhkan.

"Kondisinya waktu itu memang benar-benar seperti itu (tukang semir sepatu), karena saua anak lelaki tertua, dan kakak perempuan.

Jadi sudah terpikir aja bantu ibu buat tambahan makan, karena keluarga memang serba pas-pasan," kata Agus Suwandi kepada TribunLampung.co.id, Senin 29 April 2019.

Di sisi lain, meski ia turun ke jalan sebagai penyemir sepatu, secara akademik ia selalu berprestasi dan tak pernah lepas dari peringkat satu sejak ia kelas I hingga VI SD.

Halaman
123
Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan