Selasa, 30 September 2025

Romahurmuziy Balas Puisi Fadli Zon 'Doa yang Ditukar,' Sindir yang Katanya Membela Ulama

Politisi PPP, Romahurmuziy membalas puisi Fadli Zon 'Doa yang Ditukar' dengan menulis empat puisi. Sindir yang katanya membela ulama.

Penulis: Sri Juliati
Editor: Tiara Shelavie
KOLASE TRIBUNNEWS/LENDY RAMADHAN-ISTIMEWA
Politisi PPP, Romahurmuziy membalas puisi Fadli Zon 'Doa yang Ditukar' dengan menulis empat puisi. 

Politisi PPP, Romahurmuziy membalas puisi Fadli Zon 'Doa yang Ditukar' dengan menulis empat puisi. Sindir yang katanya membela ulama.

TRIBUNNEWS.COM - Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), M Romahurmuziy membalas puisi buatan politisi Gerindra, Fadli Zon, Rabu (6/2/2019).

Lewat akun Twitter-nya, Romi menulis empat puisi sebagai 'serangan balik' atas puisi Doa yang Ditukar milik Fadli Zon.

Pada satu di antara puisi, Romi menyindir tentang pihak yang katanya membela ulama, tetapi malah berbalik menista kiai paling sepuh.

Termasuk pihak yang katanya membela agama, justru menghalalkan segala cara.

Baca: Sebut Romahurmuziy Lakukan Blunder karena Revisi Doa Mbah Moen, Haikal Hassan: Jadi Komoditi Politik

Berikut isi puisi pertama karya Romi yang diunggah pada Minggu (3/2/2019):

"Katanya bela ulama
Kyai paling sepuh pun kau nista
Dengan aneka meme dan cela
Katanya bela agama
Tapi kau halalkan semua
Tuk gelapkan siang sebelum waktunya
Katanya hasil ijtima'
Baca qur'an pun kau hindari dg berbagai cara
Jadi sebenarnya kau makhluk apa?
Editan atau manusia"

Baca: Kronologi Doa Kiai NU Dikoreksi Romahurmuziy saat Doakan Jokowi hingga Trending RomiMakelarDoa

Selanjutnya, politisi berusia 44 tahun itu juga menulis soal betapa kasihannya umat Islam di Indonesia yang diatasnamakan membela agama.

Sebab, pihak itu juga menistakan syariat Islam sebab tak pernah menjalankan ibadah salat dan puasa.

Romi berani menulis hal seperti ini lantaran ia menyaksikannya.

"Sungguh kasihan umat Islam Indonesia
Diatas namai bela agama
Tuk dukung kelompoknya
Umat dibuat tak tahu dgn sengaja
Bahwa syariat Islam pun dinista
Karena solat & puasa Ramadhan pun tak dijalaninya
Kukatakan krn aku menyaksikannya
Semoga tobat dipilihnya
Meski politik sebabnya," demikian puisi kedua Romi.

Baca: Usai KH Maimun Zubair Berdoa dan Sebut Nama Prabowo, Romahurmuziy Ungkap Jokowi Jadi Imam Salat

Romi juga menyindir lawan politiknya agar tak lagi membawa nama Tuhan, sementara salat 5 waktu dan puasa Ramadan, ditinggalkan.

Ia juga meminta agar pihak tersebut berhenti berlagak paling suci.

Sebab, pemimpin dalam Islam bukanlah sosok yang menghina ulama dan menakut-nakuti rakyatnya.

"Bukan maksud memilih pemimpin
Atas dasar ke-agama-an
Tp janganlah bawa2 Tuhan
Jika sholat 5 waktu blm dikerjakan
& puasa Ramadhan ditinggalkan
Hentikan smua narasi
Seolah kau paling suci
Krn pemimpin dlm Islam
Sudah jelas ukurannya
Bukan penghina ulama
Dan me-nakut2-i rakyatnya."

Baca: Viral Video KH Maimun Zubair Salah Sebut Prabowo saat Doa, Romahurmuziy Beri Klarifikasi

Sementara pada puisi terakhirnya, ia menuding sosok kau yang menghebohkan dunia dengan video potongan tanpa memuat klarifikasi dan lanjutannya.

Sosok 'kau' ini juga menerjemahkan dia tanpa gramatika lantaran ia bukan santri.

Di akhir, 'kau' juga merendahkan ulama, padahal sebelumnya selalu teriak bela ulama.

"Kau hebohkan dunia
Dengan video potonganmu tanpa
Muat klarifikasi dan lanjutannya
Kau terjemahkan doa
Tanpa nahwu-shorof atau gramatika
Ah, kau memang bukan santri
Kini kau rendahkan ulama
Padahal sebelumnya kau selalu teriak bela..bela..bela
Ternyata dusta adanya," demikian isi puisi keempat Romi.

Baca: Keluarga Mbah Moen Sebut Romahurmuziy Menjaga Kehormatan Kyai

Puisi Fadli Zon 'Doa yang Ditukar'

Sebelumnya, Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon menulis puisi berjudul 'Doa yang Ditukar.'

Puisi karya Fadli Zon tersebut jadi perbincangan awam hingga menuai banyak protes dari tokoh nasional.

Hal ini besar kemungkin erat kaitannya dengan insiden Kiai Maimun Zubair atau Mbah Moen salah sebut nama saat memanjatkan doa.

Dalam puisi yang ditulis di Parung, Bogor itu, Fadli Zon menyinggung soal doa yang sakral, agama yang diobral hingga kepemimpinan.

"Doa sakral, seenaknya kau begal, disulam tambal, tak punya moral, agama diobral," demikian bunyi bait pertama pada puisi Fadli Zon itu.

Pada bait kedua, Fadli Zon menuliskan kata 'kau' dalam puisi Doa yang Ditukar.

"Doa sakral, kenapa kau tukar, direvisi sang bandar, dibisiki kacung makelar, skenario berantakan bubar, pertunjukan dagelan vulgar," lanjut Fadli.

Nah, kata 'kau' inilah yang memantik beberapa komentar dari warganet termasuk para tokoh nasional.

Satu di antaranya Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin yang langsung mengklarifikasi siapakah sosok 'kau' pada puisi.

Menag Lukman pun terang-terangan menanyakan sosok 'kau' pada puisi Fadli Zon adalah Kiai Maimoen Zubair?

"Pak @fadlizon Yth."

"Agar mendapatkan kejelasan, saya mohon tabayyun (klarifikasi):

apakah yg dimaksud dengan 'kau' pada puisi tsb adalah Simbah Kiai Maimoen Zubaer? #doayangditukar," tulis Menag Lukman.

Cuitan pertanyaan Menag Lukman soal sosok 'kau' ini pun akhirnya direspons Fadli Zon.

Politisi Partai Gerindra itu menulis, sosok 'kau' dalam puisinya bukanlah Mbah Moen, melainkan penguasa dan makelar doa.

"Pak Lukman yb, jelas sekali bukan. Itu itu penguasa n makelar doa," tulis Fadli Zon.

Berikut isi puisi Doa yang Ditukar :

DOA YANG DITUKAR

doa sakral
seenaknya kau begal
disulam tambal
tak punya moral
agama diobral

doa sakral
kenapa kau tukar
direvisi sang bandar
dibisiki kacung makelar
skenario berantakan bubar
pertunjukan dagelan vulgar

doa yang ditukar
bukan doa otentik
produk rezim intrik
penuh cara-cara licik
kau penguasa tengik

Ya Allah
dengarlah doa-doa kami
dari hati pasrah berserah
memohon pertolonganMu
kuatkanlah para pejuang istiqomah
di jalan amanah

Fadli Zon, Bogor, 3 Feb 2019


Puisi Fadli Zon
Puisi Fadli Zon (TWITTER/@fadlizon)

(Tribunnews.com/Sri Juliati)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved