Kehidupan Manusia di Ujung Tanduk karena Kerentanan Perangkat IoT yang Terhubung ke Jaringan Selular
Perangkat cerdas seperti smart TV maupun oven pintar bisa digunakan untuk memata-matai, mengumpulkan data hingga menyerang pemiliknya
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Temuan F5 Labs menyebutkan 74 persen thingbots yang diketahui, dikembangkan pada dua tahun terakhir.
Sebanyak 13 thingbot ditemukan pada 2018 dan tak lagi memiliki satu atau dua tujuan.
Ada pergeseran menjadi bot yang bisa memiliki banyak tujuan penyerangan (multi-purpose attack bots), serta bisa disewa untuk diluncurkan ke server proxy,” kata Sara Boddy , Director F5 Labs, Selasa (22/1/2019).
Transformasi thingbots langsung ke platform serangan memperburuk masalah IoT. “Rantai terlemah” pada keamanan cyber tak lagi manusia, namun perangkat IoT yang selalu dieksploitasi penyerang karena tak begitu aman dan mudah dibobol.
Kini, lebih mudah untuk membobol perangkat IoT yang sudah berada di area internet publik serta “berlindung” pada kredensial vendor yang sudah umum dan menggunakan pengaturan default, ketimbang berupaya menipu manusia untuk mengklik sebuah link yang dikirim lewat email phishing.
Lantas apa dampaknya? Rumah kita sudah dipersenjatai untuk menyerang penghuninya sendiri. Perangkat cerdas seperti smart TV maupun oven pintar bisa digunakan untuk memata-matai, mengumpulkan data, hingga menyerang pemiliknya.
Yang lebih mengkhawatirkan, kehidupan manusia berada di ujung tanduk karena kerentanan perangkat IoT yang terhubung ke jaringan selular dan menjadi pintu masuk infrastruktur dan sistem kritis seperti mobil polisi, pemadam kebakaran, dan operasional bandara.
Baca: Ajinomoto Kembangkan Teknologi Pendeteksi Kanker
Menargetkan perangkat ini berarti pelaku serangan cyber bisa dengan mudahnya mempengaruhi kesehatan dan keamanan kita.
Bayangkan jika mereka mengendalikan rambu-rambu digital untuk memandu lalu lintas, hasilnya bisa menjadi bencana besar.
“Kehidupan manusia semakin bergantung pada perangkat IoT sehingga ancaman pun semakin besar. Serangan IoT yang saat ini terjadi akan mengembangkan thingbot baru dan skalanya akan lebih besar,” katanya.
Perusahaan harus bersiap menghadapi serangan thingbot dengan menyiapkan kendali keamanan yang bisa mendeteksi bot dan skala serangannya.
Memiliki pertahanan terhadap bot adalah hal yang krusial, sebagaimana memiliki solusi DDoS yang memadai.
Secara esensial, pertahanan cybersecurity yang lebih baik membutuhkan upaya bersama antara masyarakat dan pemerintah.
Setiap perusahaan harus menyiapkan diri terhadap serangan thingbot. Entitas bisnis dan pemerintah yang menempatkan perangkat IoT harus berupaya mengamankan. Pada akhirnya, kita semua harus mengamankan rumah masing-masing.