Kata-kata 'Pinjaman' dari Bahasa Lain
Adalah hal yang umum bagi warga Australia untuk melakukan tai chi di pagi hari, membawa seekor shih tzu jalan-jalan, atau menjadi…
Adalah hal yang umum bagi warga Australia untuk melakukan tai chi di pagi hari, membawa seekor shih tzu jalan-jalan, atau menjadi seorang yang sangat percaya pada feng shui.
Tetapi selain kata-kata semacam itu yang 'dipinjam' secara langsung dari bahasa China, ada beberapa kata lainnya yang masuk dalam kosakata bahasa Inggris jauh di masa lalu dan asal-usulnya telah dilupakan banyak orang.

Kata tea telah menjadi bagian dari bahasa Inggris sejak abad ke-17 dan dulunya berirama 'say.'

Meng-shanghai seseorang awalnya bermakna memaksa mereka untuk bergabung sebagai awak dengan kekerasan atau tipu daya. Para lelaki Inggris yang mabuk atau diberi obat akan menemukan dirinya terbangun menuju Shanghai.
Saat ini, shanghai hanya berarti melibatkan orang pada suatu hal diluar keinginan atau tanpa sepengetahuan mereka.
Kota pelabuhan lainnya, Nanjing, dulunya dikenal sebagai Nanking dan kain berwarna kekuningan yang dikapalkan dari sana disebut nankeen.
Kain keras tidak dicelupkan dalam perwarna ini cukup lazim di Australia pada jaman kolonial dan kapas China yang merupakan bahannya memiliki bayangan coklat kekuningan yang banyak dipakai para naturalis atau ahli flora fauna sebagai deskripsi warna yang pas untuk jenis burung tertentu.
Jadi ahli flora fauna di Australia tidak sengaja meng-shanghai-kan sebuah nama kota di China dan menggunakannya sebagai nama sepasang burung yang sama sekali tidak berhubungan dengan China: burung heron malam nankeen dan alap-alap nankeen.

Hal itu mengarah pada kebiasaan berlutut dan menyentuh lantai dengan dahi sebagai sebuah tindakan menyerah. Di kemudian hari, hal ini berarti sebagai 'tindakan subversif" dan orang masih menggunakannya ketika berkata 'mereka harus kowtow kepada bosnya".
Lawan kata dari kata tersebut adalah gung-ho. Saat ini kata itu berarti antusias / bersemangat dengan ceroboh.
Kata tersebut memiliki sejarah etimologi yang membuat penasaran. Berasal dari bahasa Mandarin untuk (Zhōngguó Gōngyè Hézuò Shè) atau "Masyarakat Industri Koperatif China', kata ini memiliki bentuk singkat gōnghé dan kemudian dituliskan menjadi gung-ho dan diartikan sebagai "bekerja bersama-sama'.
Kata ini masuk ke dalam bahasa Inggris pertama kali sebagai sebuah moto yang diadopsi oleh Angkatan Laut AS pada tahun 1941.
Perubahan arti yang sangat besar dari "Bekerja Bersama-sama" menjadi ‘antusiasme yang ekstrim tanpa takut konsekuensinya' merupakan hasil dari asosiai kata tersebut dengan batalyon elit yang sedang berperang saat puncak Perang Dunia Kedua.

Beberapa kata yang terdengar umum masuk ke dalam bahasa Inggris dari China, melalui bahasa Inggris China pidgin seperti no can do (tidak bisa melakukan) dan long time no see (lama tidak bersua).
Dan ada beberapa terjemahan literal dari ungkapan bahasa China seperti Lose face (kehilangan muka) dan paper tiger (macan kertas) yang telah beredar sejak awal abad ke-19.
Kata serapan yang tergolong baru adalah brainwashing, atau cuci otak yang merupakan terjemahan dari xǐnǎo, secara literal memang berarti 'mencuci otak'. Ungkapan ini menjelaskan metode persuasi paksa yang dipakai untuk merubah cara pikir orang. Cara ini dan kata yang dipakai untuk mendeskripsikannya mendapatkan perhatian dari orang-orang Amerika pada saat Perang Korea.
Brainwashing saat ini bisa dipakai dalam banyak hal yang mungkin bisa mempengaruhi cara pandang orang dalam melihat dunia.
Jadi Anda mungkin akan mengatakan bahwa Anda tidak ingin kehilangan muka, atau untuk dicuci otak oleh media tanpa tahu sedikitpun bahwa Anda sedang berbicara bahasa China.