Rabu, 5 November 2025
ABC World

Kata-kata 'Pinjaman' dari Bahasa Lain

Adalah hal yang umum bagi warga Australia untuk melakukan tai chi di pagi hari, membawa seekor shih tzu jalan-jalan, atau menjadi…

Adalah hal yang umum bagi warga Australia untuk melakukan tai chi di pagi hari, membawa seekor shih tzu jalan-jalan, atau menjadi seorang yang sangat percaya pada feng shui.  

Tetapi selain kata-kata semacam itu yang 'dipinjam' secara langsung dari bahasa China, ada beberapa kata lainnya yang masuk dalam kosakata bahasa Inggris jauh di masa lalu dan asal-usulnya telah dilupakan banyak orang.

Semua 'tea' dari China
All tea from China
Flickr: CC anshee
Tea atau teh sendiri bukannya kata asli bahasa China, begitu juga semua kata yang berarti teh dalam bahasa Inggris.

Kata tea telah menjadi bagian dari bahasa Inggris sejak abad ke-17 dan dulunya berirama 'say.'
Kabarnya kata itu berasal dari dialek Hokian yang dilafalkan 'teh'.
Kemungkinan penyebaran penduduk Xiamen melalui Belanda yang membawa kata tersebut ke Eropa.
Kata cha (dari bahasa Mandarin dan Canton) juga dipakai pada masa itu, tetapi sekarang hanya digunakan sebagai bahasa pergaulan.
Variasi lain adalah chai, yang masuk ke bahasa Inggris melalui berbagai bahasa India.
 
Nanjing dishanghaikan
Nanjing shanghaied
Flickr: CC sunphlo
Shanghai, kota pelabuhan besar di China, meminjamkan namanya ke dalam bahasa Inggris sebagai kata kerja – shanghai.

Meng-shanghai  seseorang awalnya bermakna memaksa mereka untuk bergabung sebagai awak dengan kekerasan atau tipu daya. Para lelaki Inggris yang mabuk atau diberi obat akan menemukan dirinya terbangun menuju Shanghai.

Saat ini, shanghai hanya berarti melibatkan orang pada suatu hal diluar keinginan atau tanpa sepengetahuan mereka.

Kota pelabuhan lainnya, Nanjing, dulunya dikenal sebagai Nanking dan kain berwarna kekuningan yang dikapalkan dari sana disebut nankeen.

Kain keras tidak dicelupkan dalam perwarna ini cukup lazim di Australia pada jaman kolonial dan kapas China yang merupakan bahannya memiliki bayangan coklat kekuningan yang banyak dipakai para naturalis atau ahli flora fauna sebagai deskripsi warna yang pas untuk jenis burung tertentu.

Jadi ahli flora fauna di Australia tidak sengaja meng-shanghai-kan sebuah nama kota di China dan menggunakannya sebagai nama sepasang burung yang sama sekali tidak berhubungan dengan China: burung heron malam nankeen dan alap-alap nankeen.
 
Jangan kowtow. Jadilah gung-ho.
Don’t kowtow.  Be gung-ho.
Flickr: CC Marion Doss
Kowtow, yang diterjemahkan sebagai ‘knock head’ atau bersujud, telah menjadi bagian dari bahasa Inggris sejak awal abad ke-19.

Hal itu mengarah pada kebiasaan berlutut dan menyentuh lantai dengan dahi sebagai sebuah tindakan menyerah. Di kemudian hari, hal ini berarti sebagai 'tindakan subversif" dan orang masih menggunakannya ketika berkata 'mereka harus kowtow kepada bosnya".

Lawan kata dari kata tersebut adalah gung-ho. Saat ini kata itu berarti  antusias / bersemangat dengan ceroboh.

Kata tersebut memiliki sejarah etimologi yang membuat penasaran. Berasal dari bahasa Mandarin untuk  (Zhōngguó Gōngyè Hézuò Shè) atau "Masyarakat Industri Koperatif China', kata ini memiliki bentuk singkat gōnghé dan kemudian dituliskan menjadi gung-ho dan diartikan sebagai "bekerja bersama-sama'.

Kata ini masuk ke dalam bahasa Inggris pertama kali sebagai sebuah moto yang diadopsi oleh Angkatan Laut AS pada tahun 1941.

Perubahan arti yang sangat besar dari "Bekerja Bersama-sama" menjadi ‘antusiasme yang ekstrim tanpa takut konsekuensinya' merupakan hasil dari asosiai kata tersebut dengan batalyon elit yang sedang berperang saat puncak Perang Dunia Kedua.
 
Less in translation
Less in translation
Flickr: CC Hasin Hayder

Beberapa kata yang terdengar umum masuk ke dalam bahasa Inggris dari China, melalui bahasa Inggris China pidgin seperti no can do (tidak bisa melakukan) dan long time no see (lama tidak bersua).

Dan ada beberapa terjemahan literal dari ungkapan bahasa China seperti Lose face (kehilangan muka) dan paper tiger (macan kertas)  yang telah beredar sejak awal abad ke-19.

Kata serapan yang tergolong baru adalah brainwashing, atau cuci otak yang merupakan terjemahan dari xǐnǎo, secara literal memang berarti 'mencuci otak'. Ungkapan ini menjelaskan metode persuasi paksa yang dipakai untuk merubah cara pikir orang. Cara ini dan kata yang dipakai untuk mendeskripsikannya mendapatkan perhatian dari orang-orang Amerika pada saat Perang Korea.

Brainwashing saat ini bisa dipakai dalam banyak hal yang mungkin bisa mempengaruhi cara pandang orang dalam melihat dunia.

Jadi Anda mungkin akan mengatakan bahwa Anda tidak ingin kehilangan muka,  atau untuk dicuci otak oleh media tanpa tahu sedikitpun bahwa Anda sedang berbicara bahasa China.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved