Senin, 29 September 2025
ABC World

Duo Timothy-Jonathan, Pendiri Start-Up Layanan Jasa ‘Airtasker’

Timothy Fung dan Jonathan Lui adalah para pendiri Airtasker, perusahaan start-up sukses asal Australia yang menghubungkan orang-orang…

Orang bisa memilih jam kerjanya, apa jenis pekerjaan yang ingin mereka lakukan dan berapa besar mereka harus dibayar. Kami percaya bahwa, mengingat betapa cepatnya dunia bergerak, jenis pekerjaan fleksibel ini adalah masa depan."

Bisakah anda membagikan beberapa layanan pekerjaan yang telah diminta dan diselesaikan?

Timothy: "Meskipun tugas yang paling umum diselesaikan di Airtasker biasanya ‘pekerjaan rutin’ (seperti bersih-bersih, pekerjaan tukang, pengiriman, admin dan perakitan mebel IKEA), kami juga melihat beberapa pekerjaan yang benar-benar menarik.

Setiap kali ada kegilaan baru dan orang-orang antre untuk itu (seperti peluncuran terbaru dari produk teknologi atau sepasang sepatu eksklusif), kami melihat orang-orang menggunakan Airtasker untuk mencari seseorang yang bisa antre untuk mereka.

-Timothy Fung

Kami telah melihat beberapa proposal pernikahan yang benar-benar rumit termasuk seorang pria yang menyewa sejumlah orang untuk menemui tunangannya dengan mengenakan kaos yang memiliki kata-kata berurutan \'Will (akankah)\', \'You\' (kamu), \'Marry\' (menikahi) ... dan ia sendiri mengenakan \'Me?’ (saya). Cerita yang mengagumkan dan untungnya si perempuan bilang ya!."

Apa mimpi anda untuk Airtasker 5 tahun dari sekarang?

Timothy: "Kami benar-benar bergairah untuk meningkatkan cara orang berpikir tentang menyelesaikan lebih banyak pekerjaan dan mencari nafkah. Kami ingin membantu dengan membuka berbagai macam kategori layanan yang tak pernah ada sebelumnya.

Misalnya, jika ada seseorang di luar sana yang bisa membuat mural graffiti dengan sangat bagus, kami ingin mereka untuk bisa menguangkan keterampilan dan waktu mereka melalui Airtasker.

Para Pendiri Airtasker
Para pendiri Airtasker: Timothy Fung (kiri) dan Jonathan Lui (kanan).

Supplied: Airtasker

Kami juga percaya bahwa di saat orang mengubah cara kerja mereka, kami bisa melihat beberapa perubahan di bidang lain dari kehidupan kita juga. Misalnya, jika seseorang \'menciptakan pekerjaan mereka sendiri\' sebagai pengusaha melalui platform seperti Airtasker, kami mungkin perlu memikirkan kembali cara sistem pendidikan kami bekerja -masihkah masuk akal untuk masuk universitas selama empat tahun sebelum Anda bisa terjun ke lapangan kerja untuk mendapat penghasilan? Dengan cara [yang sama] pekerjaan itu dipecah menjadi lebih kecil, menjadi unit yang lebih fleksibel, demikian juga mungkin pendidikan?."

Bagaimana rasanya jadi perusahaan start-up di Australia?

Jonathan: “Ekosistem start-up di Australia berkembang pesat, yang baik untuk dilihat.

Kami juga menemukan bahwa perspektif utama untuk bergabung atau mendirikan start-up masih dilihat sebagai \'hal yang keren untuk dilakukan\' daripada sebagai peluang karir yang layak.

Anda hanya harus bepergian ke ekosistem start-up yang maju seperti Silicon Valley untuk melihat perbedaan dalam perspektif. Menjadi seorang pengusaha di sana adalah tujuan karir nomor satu dari kebanyakan orang bukannya, menjadi katakanlah, pengacara atau bankir.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan