Selasa, 9 September 2025
ABC World

Menarik Hati Wisatawan Australia Dengan Gamelan Jegog

Pariwisata berbasis budaya bisa menjadi jembatan bagi hubungan antar budaya, seperti antar warga Indonesia dan Australia. Berikut…

Pariwisata berbasis budaya bisa menjadi jembatan bagi hubungan antar budaya, seperti antar warga Indonesia dan Australia. Berikut tulisan Jane Ahlstrand untuk Australia Plus mengenai sebuah sanggar seni di Jembrana Bali yang banyak dikunjungi oleh turis Australia untuk belajar gamelan.

Semenjak tahun 1970an, liburan ke pulau Bali sudah menjadi gaya hidup untuk sebagaian besar warga Australia. Namun, sampai sekarang tempat yang kerap dikunjungi oleh wisatawan Australia hanya terkonsentrasi di bagaian selatan, termasuk Pantai Kuta, Seminyak, dan Nusa Dua.

Ternyata, di luar kawasan ini ada banyak daerah lain yang juga layak dikunjungi.

Akhir-akhir ini, gerakan “Pariwisata Berbasis Budaya” merupakan salah satu strategi untuk “menggoda” wisatawan keluar dari zona nyaman, dan sekaligus memperluas kreativitas masyarakat Bali.

Menurut Adi Hartawan, seorang seniman muda yang telah berhasil menjalankan program pariwisata berbasis seni budaya di Kabupaten Jembrana, gerakan pariwisata ini dapat membuahkan hasil positif untuk masyarakat lokal serta wisatawan Australia.

(Jembrana terletak 96 km dari ibukota Provinsi Bali, Denpasar)

Pada tahun 2015 Adi bersama dengan I Wayan Gama Astawa mendirikan sebuah sanggar seni karawitan dan tari Bali khas Jembrana yang diberi nama Sanggar Adi Gama.

I Wayan Gama Astawa dan I Made Dwi Adi Hartawan
I Wayan Gama Astawa dan I Made Dwi Adi Hartawan

Foto: Adi Hartawan

Sedikit demi sedikit, mereka membuat sebuah program khusus untuk wisatawan asing yang ingin mengetahui lebih dalam tentang musik khas daerah Kabupaten Jembrana.

Terletak di ujung barat pulau Bali, Kabupaten Jembrana memiliki berbagai macam kebudayaan dan kesenian yang sangat berbeda dengan kabupaten lain di Bali.

Perbedaan ini justru memberikan nuansa yang khas sehingga Jembrana memiliki jati diri sendiri.

Jegog merupakan sebuah alat musik terbuat dari bahan dasar bambu yang menghasilkan suara sangat merdu dan menawan hati.

Menurut Profesor I Nyoman Darma Putra dari Fakultas Ilmu Budaya di Universitas Udayana, perkembangan industri pariwisata di Jembrana berhubungan dengan erat dengan kesenian jegog.

“Jegog dan pariwisata berhubungan secara resiprokal,” kata Prof. Darma.

“Artinya, jegog lestari dan tumbuh semarak karena pariwisata, pada saat yang sama, pariwisata mendapat jenis hiburan baru dari seni tabuh dan tari berbasis jegog,” imbuhnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan