NU dan Muhammadiyah Dan Program Deradikalisasi di Indonesia
Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dinilai belum memaksimalkan pelibatan dua ormas Islam terbesar di Indonesia yakni Nahdlatul…
Namun demikian tudingan masih kurang maksimalnya pelibatan ormas NU dan Muhammadiyah dalam program deradikalisasi pemerintah dibantah oleh Direktur Deradikalisasi BNPT, Irfan Idris.
“BNPT melibatkan semua Lembaga atau ormas, jangankan ormas besar, mantan teroris saja BNPT libatkan, apalagi masyarakat sipil.” tegasnya.
Ia menambahkan BNPT sangat memahami potensi strategis ormas besar seperti NU dan Muhammadiyah bagi program deradikalisasi.
“BNPT itu baru 7 tahun, masih sangat baru. Sementara Lembaga lain sudah besar dan punya banyak program yang juga bertujuan untuk membina dan mendidik masyarakat.
Di luar kerjasama dengan BNPT, NU dan Muhammadiyah telah banyak melakukan program pencegahan paham radikalisme mereka masing-masing di internal organisasi mereka.
Dalam hal ini Saefudin Zuhri menilai, baik NU dan Muhammdiyah ini juga belum optimal memanfaatkan potensi organisasi mereka bagi program deradikalisasi.
“Dalam Filantropi Islam, kedua organisasi ini punya Lembaga zakat, kenapa tidak menyasar orang-orang yang masuk dalam program deradikalisasi."
"Pelaku teror yang dipenjara, keluarganya tetap perlu dibantu. NU dan Muhammadiyah harus masuk kesana."
"Dua ormas ini juga punya jaringan Pendidikan yang luas, mereka bisa membuat program beasiswa afirmasi bagi anak-anak pelaku terorisme.”