Kamis, 11 September 2025
ABC World

Ada Ajaran Solidaritas yang Bisa Diambil dari Serangan Masjid Selandia Baru

Gambar Jacinda Ardern memakai kerudung dan memeluk seorang perempuan Muslim dengan kata "Salam" dalam tulisan Arab dan "Peace" diproyeksikan…

Pernyataan tersebut langsung mendapat sambutan dari jutaan warga Selandia Baru dan negara lainnya, termasuk Australia dan menjadikan #WeAreOne dan #TheyAreUs menjadi trending di Twitter dan Instagram.

Warga lokal langsung berbondong-bondong mengunjungi lokasi kejadian, yakni Masjid Al Noor untuk menyampaikan rasa duka dan dukungan dengan rangkaian bunga dan kartu ucapan.

Begitu pula di Australia Australia, termasuk Masjid Westall yang dikelola komunitas Muslim Indonesia di negara bagian Victoria mendapat kunjungan lebih dari 300 warga lokal, dua hari setelah aksi teror di Christchurch.

Tepat seminggu setelah insiden mematikan tersebut, untuk pertama kalinya adzan dan shalat Jumat disiarkan langsung di radio dan televisi nasional Selandia Baru, termasuk di Australia oleh ABC News.

Shalat Jumat (22/03) digelar di halaman dekat Masjid Al Noor dan dihadiri dan disaksikan oleh warga Selandia Baru dari berbagai latar belakang dan kepercayaan.

PM Ardern dalam sambutannya mengutip salah satu hadith soal kesatuan dan rasa sakit yang ditanggung bersama-sama.

Di hari yang bersamaan juga sejumlah perempuan Selandia Baru memilih untuk menggunakan kerudung sebagai rasa solidaritas dan menyebutnya sebagai "National Scarf Day" , termasuk pembawa acara perempuan di televisi.

Tantowi Yahya mengatakan Selandia Baru memang dikenal sangat toleran dan sangat terbuka terhadap pendatang, dengan lebih dari 200 suku bangsa dan puluhan agama dan kepercayaan.

"Adanya aksi yang dilakukan oleh warga asing ini membuat Selandia Baru bangkit untuk kembali menunjukkan ciri mereka sebagai bangsa yang pluralis, cinta damai, harmonis, dan menjunjung toleransi," ujar Tantowi.

Tantowi yang sudah tinggal dua tahun di Selandia Baru mengatakan warga Selandia Baru memang mengerjakan apa yang mereka ucapkan, bukan sekedar retorika.

"Ini yang mungkin berbeda dengan bangsa kita yang kadang tidak konsekuen, tidak linear antara apa yang diucapkan dengan yang dikerjakan."

Dari data terbaru ditemukan lebih dari 41 persen warga Selandia Baru mengaku tidak menganut agama, tetapi Tantowi mengatakan apa yang mereka lakukan adalah perilaku layaknya orang yang beragama.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan