Selasa, 26 Agustus 2025
ABC World

Joko Widodo Dan Prabowo Serukan Warga Untuk Tidak Anarkis

Presiden Joko Widodo menegaskan pemerintah Indonesia tidak memberikan toleransi pada siapapun yang bertujuan mengganggu keamanan dan…

"Mereka merasa terpanggil karena ini menyangkut masa depan bangsa. Mereka memprotes kecurangan-kecurangan yang ada dan itu dijamin oleh konstitusi kita," katanya.

Sebelumnya dalam keterangan pers di Jakarta, Menteri koordinator Politik Hukum Dan Keamanan (Menkopolhukam) juga mengatakan pelaku kerusuhan pada 22 Mei dini hari adalah preman bayaran.

"Yang membuat kekacauan adalah preman-preman yang dibayar, bertato," kata Wiranto dalam jumpa pers di Kemenko Polhukam, Jl Medan Merdeka Utara, Rabu (22/5/2019).

Keterangan ini dikuatkan oleh Kapolri Jendral Tito Karnavian yang menyebut aparatnya di lapangan menemukan amplop berisi uang dari massa yang ditangkap karena membuat kericuhan di depan Gedung Bawaslu dan area Petamburan, Jakarta Pusat pada Selasa malam hingga Rabu dini hari.

"Yang diamankan (di Petamburan) ini, termasuk yang di depan Bawaslu, ditemukan amplop di mereka berisi uang totalnya Rp6 juta. Tapi, uang terpisah dari amplopnya, mereka mengaku ada yang membayar," kata Jendral Tito Karnavian di kantor Kemenkopolhukam pada Rabu (22/5).

Kapolri menyimpulkan kelompok yang membuat rusuh dini hari tadi berbeda dengan peserta aksi demo di Bawaslu kemarin. Kelompok tersebut diduga merupakan massa brutal dengan tujuan untuk membuat rusuh.

Ikuti berita-berita menarik lainnya dari situs ABC Indonesia.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan