Selasa, 9 September 2025
ABC World

Umar Patek Bisa Segera Bebas, Australia Segera Lakukan Kontak Diplomatik dengan Indonesia

Kabar Umar Patek berpeluang bebas dari penjara lebih awal jadi perhatian Australia, karena akan ada peringatan 20 tahun Bom Bali bulan…

Umar Patek mengatakan upaya pencegahan radikalisme ini akan menyasar kaum milenial, masyarakat umum, sampai akademisi dan narapidana terorisme yang lainnya.

Selama delapan tahun terakhir, Umar Patek mengatakan ia telah aktif dalam program-program deradikalisasi yang diselenggarakan lapas, BNPT, maupun lembaga lain.

Menurut Zaeroji, lapas Surabaya tempat Umar Patek menjalani hukuman adalah salah satu lapas yang program deradikalisasinya dinilai berhasil.

"Sekarang ada tujuh napi terorisme di Lapas Surabaya, dan semuanya sudah menyatakan setia kepada NKRI," ujar Zaeroji.

Australia akan lakukan kontak diplomatik

Rencana pengurangan masa penahanan ini datang di saat tahun ini akan ada peringatan 20 tahun bom bali, yang direncanakan akan digelar di seluruh Australia, bulan depan.

PM Albanese menegaskan Pemerintah Australia akan melakukan kontak diplomatik dengan Indonesia atas pemberian remisi yang bisa membuat Umar Patek segera bebas.

"Kami pasti akan mengirimkan perwakilan diplomatik mengenai masalah ini, juga terkait masalah yang terus kami angkat yakni tentang warga Australia yang saat ini berada di penjara Indonesia, demi kepentingan nasional Australia," katanya kepada stasiun televisi Australia, Channel 7.

"Kabar ini tentu saja akan menambah penderitaan yang dirasakan warga Australia."

"Saya memikirkan para keluarga korban bom Bali pagi ini."

Sementara itu pihak oposisi di Australia mendesak agar Pemerintah melobi Indonesia agar tidak membebaskan Umar Patek lebih awal.

Menteri Luar Negeri bayangan, Simon Birmingham, mengatakan kepada stasiun televisi Sky bahwa keluarga para korban mengharapkan Umar Patek menjalani hukuman sampai 2029.

"Tidak ada pembebasan dini bagi keluarga-keluarga itu dari rasa sakit dan penderitaan yang terus mereka derita," katanya.

"Dan sama sekali tidak masuk akal untuk mengharapkan atas nama mereka, atas nama semua warga Australia yang marah dan semua orang di seluruh dunia yang merasakan sakit dan kemarahan dari Bom Bali hampir 20 tahun yang lalu, bahwa mereka yang diadili, dihukum dan harus menjalani hukuman penuh mereka."

"Pemerintah Albanese harus mengirimkan representasi yang kuat ke Indonesia, mendesak hal itu terjadi."

Penyintas Bom Bali 'kecewa dan terguncang'

Mantan kapten Kingsley Football Club yang terletak di utara kota Perth di Australia Barat, Phil Britten, berada di Sari Club bersama rekan satu timnya saat bom meledak.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan