Korban Tewas Sekte Melaparkan Diri Sampai Mati di Kenya Bertambah Menjadi 89 Orang
Korban tewas di antara pengikut sebuah sekte agama di Kenya yang percaya bahwa mereka akan masuk surga jika mereka melaparkan diri…
Mackenzie juga pernah merilis lagu berjudul Antikristus di mana dia mengklaim bahwa Gereja Katolik, AS, dan PBB adalah agen setan.
Beberapa anggota lainnya mengikuti, menjual properti mereka dan memberikan uangnya ke gereja sambil menunggu untuk bertemu Yesus.
Pada tahun 2018, Badan Klasifikasi Film Kenya (KFCB) memerintahkan penutupan segera stasiun TV MacKenzie setelah MacKenzie dan istrinya diadili karena radikalisasi agama dan mempromosikan sistem kepercayaan yang ekstrem.
Sejak 2019, gereja MacKenzie dan sekolah yang tidak terdaftar berada di bawah pengawasan, memaksanya pindah dari Migingo ke Shakaola.
Pemimpin sekte diperkirakan akan dipenjara seumur hidup
Sejak ditangkap pada pertengahan April lalu, media Kenya melaporkan bahwa Mackenzie menolak makanan dan minuman.
"Kami tidak berharap Mackenzie akan keluar dari penjara selama sisa hidupnya," kata Kindik.
Kindik menambahkan bahwa siapa pun yang membantu Mackenzie menggali kuburan atau membuang mayat juga harus dihukum berat.
Kantor Direktur Kejaksaan Kenya mengatakan penyelidikan awal menunjukkan bahwa para tersangka diduga telah melakukan kejahatan termasuk pembunuhan, radikalisasi dan mengancam keselamatan publik.
"Pemerintah mengakui bahwa ini seharusnya tidak terjadi," kata Kindiki, menggambarkan peristiwa di hutan Shakahola sebagai titik balik dari ancaman ekstremisme agama.
"Tetapi pemerintah yang saya wakili di sini ingin meyakinkan bangsa Kenya bahwa hal seperti ini tidak akan terjadi lagi. Itu tidak akan terjadi."
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.