Mahalnya Biaya Penobatan Raja Charles Saat Warga Inggris Hadapi Kesulitan Biaya Hidup

Evelyn Estate hanya berjarak setengah jam berkendara dari gerbang berlapis emas Istana Buckingham. Tapi rasanya seperti berada di dunia yang benar-benar berbeda.

Saat Istana Buckingham sedang mempersiapkan penobatan Raja Charles, warga di Evelyn sibuk membagi-bagikan makanan yang akan disumbangkan kepada lebih dari 100 keluarga.

Christina Norman, yang sibuk membongkar sayuran dan makanan kaleng bersama para relawan, mengatakan seringkali kita melihat London dari kacamata yang berbeda.

"Kami punya banyak istana dan tempat bersejarah … banyak kemegahan yang terjadi," kata Christina.

"Tapi ada orang yang tidak mampu makan dan menghangatkan tubuh mereka."

"Mereka benar-benar kesulitan."

Selama musim dingin, standar kehidupan warga Inggris menurun, menjadi penurunan terbesar sejak Perang Dunia Kedua, dengan upah yang tidak naik di tengah inflasi yang mencapai 10,1 persen.

Harga makanan sangat mahal, melonjak hampir 20 persen dalam setahun.

Setiap pekan, relawan bekerja di pusat-pusat komunitas sebelah selatan kota London, menjadikannya seolah-olah toko makanan sehingga warga bisa mampu mendapatkannya.

Tapi tidak semua keluarga bisa dibantu, masih ada 60 keluarga yang berada dalam daftar tunggu.

Christina mengatakan perayaan penobatan Raja Charles akhir pekan nanti akan disambut dengan beragam saat banyak warga kesulitan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

"Tidak masalah jika penobatan jadi dilakukan atau tidak. Situasi kita akan tetap saja sama," ujarnya.

"Kesalahannya bukan pada keluarga kerajaan, tapi pada pemerintah."

Bagi Stewart Lendor, pria 53 tahun yang mengandalkan bantuan untuk mendapatkan makanan bagi keluarganya, penobatan raja baru yang menghabiskan dana hingga 100 juta poundsterling sangatlah sulit untuk diterima.

"Mereka memberi makan yang kaya dan yang miskin semakin miskin," katanya.

Ada perubahan tradisi dalam penobatan