Ini Rasanya Saat Ada Empat Juta Orang Rebutan Tiket Konser Taylor Swift di Australia
Untuk mendapat tiket konser Taylor Swift di Australia, menunggu penjualan tiket \'pre-sale\' dari Subuh tidaklah cukup. Ada empat…
Ia mengaku butuh enam jam menunggu bisa mendapatkan tiket konser di Sydney dengan "tingkat kecemasan yang tinggi".
Perempuan berusia 29 tahun tersebut dibesarkan dengan lagu-lagu Taylor Swift, karenanya tidak mau melewatkan sedetik pun saat online.
Hingga ia berhasil mendapatkannya dari orangtuanya yang juga ikut mengantri secara online.
"Benar-benar mengejutkan dan tidak percaya," katanya.
"Saking tidak percayanya, saya masuk ke aplikasi Ticketek dan mengambil screenshot berkali-kali!"
Unggahan di Reddit, Facebook grup, atau obrolan di 'messenger' digunakan para penggemar Taylor Swift yang sedang senewen menunggu giliran mereka membeli tiket konser.
"Rasanya seperti semua orang di Australia, banyak orang yang merasakan pengalaman traumatis ini bersama-sama," kata Georgia.
Vince Phan, usia 30 tahun, mengaku jika lagu-lagu Taylor Swift membantunya untuk "tetap semangat" saat ia pindah ke Australia dari Vietnam.
"Saya tidak bisa sarapan, saya tidak bisa minum kopi, saya harus mengawasi laptop dan ponsel," ujarnya, menceritakan pengalamannya membeli tiket.
Baru setelah jam 5 sore, ia bisa membeli empat tiket untuk paket 'It's a Love Story' seharga AU$ 399 per paket.
Bianca Wru, warga Australia berusia 27 tahun, berhasil membeli tiket saat ia sedang berada di Filipina dengan koneksi internet yang lambat.
Sejak Taylor Swift mengumumkan konser internasional, ia sudah mencari tahu lokasi konser, tempat duduk yang pas, bahkan sudah merasa cemas bagaimana kalau ia tidak mendapatkan tiket.
"Saya senang akhirnya bisa tidur lagi dan tidak perlu lagi bangun jam 5:30 besok pagi, hanya untuk naik sepeda motor selama 45 menit ke pantai karena di sana jaringan internetnya lebih kencang," ujar Bianca.
"Saya telah menunggu momen ini sejak saya berusia 13 tahun."
Karen New, ibu dari dua anak asal Brisbane mengaku sebagai seorang 'Swiftie' di keluarganya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.