Kamis, 21 Agustus 2025

Banyak Delay, OTP Maskapai Rendah

Pemerintah akan memperketat pemberian izin penerbangan tambahan kepada maskapai pada masa liburan

Penulis: Hendra Gunawan
Editor: Budi Prasetyo
zoom-inlihat foto Banyak Delay, OTP Maskapai Rendah
IST
Pesawat Lion Air

TRIBUNNNEWS.COM JAKARTA - Pemerintah akan memperketat pemberian izin penerbangan tambahan kepada maskapai pada masa liburan dan hari-hari besar. Pasalnya, on time performance (OTP) atau ketepatan waktu penerbangan maskapai dianggap masih rendah. Penerbangan nasional pun masih banyak delay atau keterlambatan.

Berdasarkan data Kementerian Perhubungan, OTP lima besar maskapai nasional pada 2010 lalu tidak ada yang mencapai 80 persen. OTP tertinggi hanya dicapai oleh Garuda Indonesia (75 persen). Selain itu di bawah 70 persen yaitu Lion Air (67 persen), Indonesia AirAsia (66 persen), Sriwijaya Air (64 persen) dan Batavia Air (59 persen).

Peningkatan OTP terjadi pada empat bulan pertama 2011. Selama periode Januari-April 2011 rata-rata OTP masing-masing maskapai, Batavia Air mencapai 68 persen, Lion Air 66 persen , Indonesia AirAsia 71 persen, Sriwijaya Air 74 persen, dan Garuda Indonesia 86 persen.

Padahal standar OTP agar angkutan penerbangan bisa berjalan lancar adalah minimal 80 persen. Kepala Pusat Komunikasi Publik Kemenhub, Bambang Supriyadi Ervan mengatakan, meningkatnya OTP pada awal 2011 tidak lepas dari dibentuknya Indonesia Slot Times Coordinator (IDSC), institusi yang mengatur jadwal penerbangan.

"Berikan waktu kepada ISDC untuk membenahi, dengan adanya IDSC penerbangan nantinya tidak hanya ramai dilakukan pada saat golden time, tetapi waktu-waktu lainnya juga bakal diisi," kata Bambang di Pekanbaru saat dihubungi di Jakarta, Rabu (15/6/2011).

Dijelaskannya, maskapai selalu berebut untuk terbang pada golden time yaitu waktu di mana penerbangan banyak dilakukan pada pagi hari hingga menjelang siang. Karena koordinasi penerbangan saat itu masih lemah, maka bila ada keterlambatan penerbangan satu pesawat akan berimbas pada penerbangan lainnya.Yang menjadi masalah adalah pada saat liburan hari besar di mana penumpang terlalu banyak dibandingkan dengan penerbangan. Sebagai akibatnya, maskapai pun mengajukan penambahan penerbangan extra flight.

"Pemerintah akan memperketat izin penerbangan tambahan dan kami juga mengimbau kepada calon penumpang agar memesan tiket jauh hari sebelum terbang pada masa libur panjang," tandasnya.

Sebelumnya, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Kementerian Perhubungan Denny H Siahaan meminta agar regulator angkutan udara diminta lebih mengetatkan pemberian extra flight kepada maskapai, khususnya maskapai yang memiliki rekam jejak ketepatan jadwal penerbangan (on time performance) rendah.

"Ditjen Udara Kemenhub harus lebih ketat memberikan izin extra flight kepada maskapai.Kondisi yang tampak saat ini, suplai armada masih lebih sedikit dibandingkan jumlahpenumpang. Ini yang harus dikontrol, supaya bisa mengantisipasi terjadinya penundaan jadwal penerbangan (delay) khususnya saat peak season," ujarnya.Direktur Umum Lion Air, Edward Sirait mengakui layanan penerbangan Lion memang sering tidak mencapai OTP.

"Kami menyikapinya dengan berusaha memperbaiki. Sebagai contohnya ground time kami atur lagi, juga pola perputaran pesawat di atur agar bisa mencapai performans sesuai yang diharapkan," tandasnya.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan