KTT ASEAN 2023
Wen Jiabao: Krisis Ekonomi Global Bakal Bertahan Lama
Perdana Menteri Cina Wen Jiabao menengarai, gejolak ekonomi global berpotensi berlarut-larut, dan bertahan lama.
Penulis:
Srihandriatmo Malau
Editor:
Ade Mayasanto

Laporan Wartawan Tribunnews.com Andri Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perdana Menteri Cina Wen Jiabao menengarai, gejolak ekonomi global berpotensi berlarut-larut. Sebabnya, pemulihan krisis ekonomi eropa sampai saat ini tak menunjukkan hasil yang positif.
"Ekonomi global mungkin mengalami ketidakpastian. Dan ketidakstabilan perekonomian global ini akan berlangsung dalam waktu yang lama," kata Wen Jiabao saat pertemuan KTT ASEAN di Bali, Jumat (18/11/2011).
Ia mengatakan, pemulihan ekonomi di beberapa negara maju tidak memiliki momentum. Apalagi, negara-negara maju tersebut terganggu oleh keuangan yang serius.
Sebagaimana dikabarkan AFP, Cina telah menjadi pendorong utama ekonomi global dalam beberapa tahun terakhir dan telah didekati oleh para pejabat Eropa untuk mencari dan meningkatkan dana untuk mendukung ekonomi.
Beijing memiliki cadangan keuangan terbesar di dunia dalam valuta asing sebesar 3.2 triliun dolar Amerika Serikat. Namun sejauh ini, Cina tidak membuat komitmen untuk menyediakan dana khusus berupa bantuan pemulihan krisis utang di zona mata uang euro.
"Dunia sedang mengalami tekanan mendalam dan perubahan yang kompleks. Krisis keuangan internasional telah memasuki tahun keempat, dan kondisi ekonomi dan keuangan global saat ini masih tidak memberikan alasan untuk optimis," katanya.
Ia mengatakan, meskipun pertumbuhan yang relatif kuat, negara berkembang masih harus mengatasi masalah-masalah mendasar. "Emerging market dan negara-negara berkembang yang naik di panggung dunia, tetapi secara keseluruhan, mereka masih tidak cukup kuat," katanya.
Lebih lanjut, turbulensi Sosial telah meletus di barat Asia dan Afrika utara, dimana terjadi krisis pangan, energi dan lingkungan, yang muncul menjadi tantangan yang menimbulkan ancaman bagi pembangunan berkelanjutan umat manusia.
Dia mengatakan Cina adalah mitra dagang terbesar ASEAN, dengan perdagangan dua arah diharapkan dapat melampaui 350 miliar dolar AS tahun ini.
Wen mengatakan Beijing prihatin atas terjadinya inflasi yang relatif tinggi. Tetapi pekan ini akan pihaknya akan menyempurnakan kebijakan moneter di tengah risiko sistemik global.