Rabu, 3 September 2025

2000 Unit SPBU di Jawa dan Bali Siap Melayani Pertamax

PT Pertamina (Persero) menegaskan kesiapannya dalam menyokong kebijakan pembatasan

Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Hendra Gunawan
zoom-inlihat foto 2000 Unit SPBU di Jawa dan Bali Siap Melayani Pertamax
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – PT Pertamina (Persero) menegaskan kesiapannya dalam menyokong kebijakan pembatasan konsumsi BBM bersubsidi untuk kendaraan dinas pemerintah, BUMN, dan BUMD di Jawa – Bali pada 1 Agustus 2012 seiring dengan semakin meningkatnya jumlah SPBU yang dapat melayani pembelian Pertamax.

Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan mengatakan hingga periode Juni 2012, jumlah SPBU Pertamina yang beroperasi di Jawa – Bali mencapai 3.083 unit. Dari jumlah tersebut, sebanyak 2.107 unit SPBU telah dapat melayani pembelian Pertamax, 697 unit SPBU potensi untuk dilakukan pengalihan fungsi tangki pendam dari Premium ke Pertamax, dan 279 unit SPBU memerlukan investasi baru.

“Dengan perkembangan tersebut, Pertamina sangat siap untuk mendukung kebijakan pembatasan konsumsi BBM bersubsidi sesuai dengan Permen ESDM No.12/2012 tentang Pengendalian Penggunaan Bahan Bakar Minyak. Adapun, pengalihan fungsi tangki pendam tidak memerlukan waktu lama kecuali yang memerlukan investasi baru,” ujarnya, Selasa (31/7/2012) saat melakukan inspeksi kesiapan sarana dan fasilitas BBM dan LPG Pertamina menghadapi Ramadhan dan Idulfitri 1433 H.

Sebagaimana diketahui, sesuai dengan pasal 5 butir (b) Permen ESDM No.12/2012 pemerintah menetapkan konsumsi BBM bersubsidi untuk kendaraan dinas pemerintah, BUMN, dan BUMD di wilayah Jawa Bali akan dibatasi mulai 1 Agustus 2012. Kebijakan tersebut merupakan kelanjutan dari kebijakan pembatasan konsumsi BBM bersubsidi untuk kendaraan dinas di wilayah Jabodetabek, sebagaimana diatur dalam pasal 5 butir (b) dalam permen yang sama.

Sebagai dampak dari kebijakan tersebut, konsumsi Pertamax naik sekitar 16% pada periode Juni 2012 dibandingkan dengan Mei 2012. “Konsumsi Pertamax kami perkirakan akan terus meningkat seiring dengan penerapan kebijakan tersebut, apalagi melihat tren harga minyak yang stabil dan cenderung turun,"papar Karen

Terkait dengan potensi lonjakan konsumsi Pertamax, Karen mengatakan stok Pertamax dan Pertamax Plus sangat aman. Stok Pertamax dan Pertamax Plus rata-rata berada di level 67 hari.

“Stok Pertamax dan Pertamax Plus aman dan karena penerapan kebijakan pembatasan ini momentumnya bersamaan dengan mudik lebaran, kami telah mengantisipasi pergerakan konsumen Pertamax selama masa mudik dan balik Lebaran Idulfitri 1433 H berlangsung dengan kesiapan sarana dan fasilitas serta layanan tambahan,"jelas Karen

"Kami juga akan melakukan pengalihan fungsi sementara pada sebagian tangki pendam dan mobil tangki Solar ke Premium atau Pertamax selama masa Lebaran,” ungkap Karen.

Selain pengamanan pasokan BBM, Pertamina juga akan melakukan pengamanan pasokan LPG untuk kebutuhan masyarakat selama Lebaran. Diperkirakan, konsumsi LPG masyarakat selama H-30 hingga H+30 Lebaran tahun ini meningkat sekitar 4% di atas rata-rata permintaan normal harian

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan