Gobel Bikin Perusahaan Patungan dengan Satake Jepang
Konglomerat Indonesia, Rachmat Gobel telah membuat perusahaan gabungan dengan Satake Corporation untuk meningkatkan pertanian di Indonesia.
Editor:
Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Konglomerat Indonesia, Rachmat Gobel telah membuat perusahaan gabungan dengan Satake Corporation untuk meningkatkan pertanian di Indonesia.
Perusahaan perdagangan dengan nama PT Satake Gobel Indonesia antara PT Gobel Luwia Investama dipimpin Rachmat Gobel dengan Satake Corporation. Perusahaan patungan ini didirikan 8 Juli 2013 dan memulai bisnisnya Januari tahun 2014 ini.
"Satake adalah perdagangan langsung terutama, proyek-proyek berskala besar (tanaman seperti penggilingan padi) menjual melalui toko penjualan kerjasama dan layanan purna jual mesin pengecer kecil dan petani (unit). Saya percaya di masa depan, skala semakin besar dari pasar Indonesia yang diharapkan, seperti pembangunan ekonomi.
Demikian pula peningkatan layanan purna jual dan penguatan tenaga penjualan sangat penting untuk meningkatkan penjualan produk Satake," papar sebuah sumber kepada Tribunnews.com.
Kerja sama dengan Gobel Group untuk menyebarkan berbagai bisnis logistik dan produksi dan penjualan, dan produksi pangan dari produk elektronik konsumen di Indonesia, menjadi alasan pembentukan Satake Gobel Indonesia. 8 Juli 2013.
"Penandatangan perjanjian usaha patungan juga dilakukan di kantor pusat Satake Hiroshima," katanya.
Perusahaan ini akan berbasis di Surabaya dan sebagai tahap awal modal setor dari Satake sebesar 600.000 dolar AS dan dari Gobel Inc sebesar 400.000 dolar AS. Langkah awal dengan 13 karyawan.
"Pada bisnis awalnya akan meningkatkan kualitas pekerjaan instalasi dan meningkatkan layanan purna jual, kami akan berusaha untuk membangun sistem agar proyek besar dan perencanaan strategis berdasarkan riset pemasaran. Selain itu, perusahaan Group bekerjasama melakukan kegiatan penjualan juga ke negara-negara tetangga seperti Malaysia dan Filipina," ungkapnya.
Di masa depan juga mempertimbangkan pembuatan manufaktur lokal produk dan produk perencanaan baru di pasar Indonesia. Target penjualan saat ini sekitar 2 miliar yen per tahun.
Dengan bantuan teknologi Satake yang hebat di bidang pertanian, Gobel tampaknya mengembangkan tanah pertanian sedikitnya 5,1 hektar di Jl Raya Mojosari Japanan, Desa Jasem Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto ini, mengembangkan teknologi dan manajemen pertanian dan beras modern terpadu dengan memakai "kendaraan" nama perusahaan PT Lumbung Padi Indonesia.
Lahan padi tersebut mutu beras untuk membuat beras premium dan mengurangi kadar kehilangan/susut butiran menggunakan teknologi pertanian modern sehingga diharapkan dapat membantu pemerintah dalam mencapai program nasional swasembada dan ketahanan pangan.