Gelar Workshop Skema Audit Anggota IMO di Asia
IMO telah mengadopsi banyak instrument terkait keselamatan dan keamanan pelayaran serta perlindungan lingkungan maritim
Editor:
Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebanyak 27 orang peserta yang berasal dari 16 negara mengikuti kegiatan Regional Workshop for Asia on The Implementation of The IMO Member State Audit Scheme (IMSAS).
Workshop yang berlangsung dari tanggal 6 hinhgga 10 Oktober 2014 bertempat di Hotel Grand Mercure Jakarta.
Sejumlah negara yang mengikuti acara tersebut antara lain Bangladesh, Brunei Darussalam, Kamboja, Korea Selatan, Korea Utara, Indonesia, Malaysia, Mongolia, Myanmar, Filipina, China, Singapura, Srilangka, Timor Leste, Thailand dan Vietnam.
Workshop ini merupakan kegiatan yang berada di bawah kerangka IMO Integrated Technical Co-operation Programme (ITCP) yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas individu maupun institusional, khususnya bagi negara anggota IMO di kawasan Asia untuk mempersiapkan diri menghadapi audit IMSAS yang akan berlaku mandatory pada tanggal 1 Januari 2016 bagi seluruh negara anggota IMO (International Maritime Organization).
IMO telah mengadopsi banyak instrumen terkait keselamatan dan keamanan pelayaran serta perlindungan lingkungan maritim, Sebagai anggota IMO, kita memiliki kewajiban dan tanggungjawab untuk mengimplementasikan berbagai instrument tersebut.
Selama 5 (lima) hari, para konsultan dari IMO akan memberikan pengetahuan dan pemahaman terkait persiapan negara-negara anggota dalam menghadapi Audit IMSAS.
Berbagai materi terkait prosedur dan kerangka audit serta kewajiban-kewajiban yang harus dipenuhi oleh negara yang akan diaudit disampaikan oleh dua orang konsultan IMO, yaitu Jens Uwe Schroder Hinrichs (Jerman), dan Jangho Bag (Korea Selatan). Selain itu turut hadir perwakilan dari IMO, Moin Ahmed yang bertindak sebagai fasilitator.
Workshop dibuka secara resmi oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan (Kapel) Capt. Sahattua Simatupang yang mewakili Dirjen Perhubungan Laut.
Dalam sambutannya, Dirkapel menyampaikan bahwa dalam workshop ini para konsultan dari IMO akan memberikan pelatihan kepada para auditor dan membekali mereka dengan pengetahuan dan keahlian tentang bagaimana cara mengimplementasikan skema audit.
“Pelatihan ini menjadi penting karena skema audit merupakan alat untuk menilai sejauh mana negara-negara anggota IMO melaksanakan kewajiban-kewajibannya yang tertuang dalam instrumen-instrumen IMO yang terkait dalam ruang lingkup keselamatan pelayaran dan perlindungan lingkungan maritim, yang terdiri dari Solas, Marpol, Colreg, Tonnage, Loadlines dan STCW,” kata Capt. Sahattua.
Capt. Sahattua juga berharap melalui workshop ini seluruh peserta akan memiliki pemahaman secara mendalam dan komprehensif tentang bagaimana mengimplementasikan audit IMSAS.
Adapun Indonesia sendiri akan diaudit secara voluntary oleh IMO pada tanggal 18 s.d. 27 Oktober 2014. Pelaksanaan audit ini dilakukan sebagai persiapan agar nantinya Indonesia akan lebih siap ketika dilakukan audit secara mandatory