Sabtu, 13 September 2025

CIMB Niaga Akan Naikkan Jumlah Saham Publik

CIMB Niaga akan tetap memenuhi ketentuan BEI mengenai jumlah saham yang beredar di publik.

Editor: Hendra Gunawan
WARTA KOTA/HENRY LOPULALAN

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Kabar baik bagi pemodal ritel. Pasalnya, bertambah lagi emiten yang berencana menambah jumlah saham beredar.

Emiten perbankan, PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA), berencana meningkatkan jumlah saham publiknya demi mengikuti ketentuan free float Bursa Efek Indonesia (BEI).

"CIMB Niaga sedang coba memenuhi ketentuan itu. Mereka akan menerbitkan dividen saham," sebut Samsul Hidayat, Direktur Penilaian Perusahaan BEI.

Samsul belum mau mengungkapkan berapa nilai pembagian dividen saham BNGA tersebut. Namun, menurutnya, pemegang saham mayoritas BNGA akan melakukan penjualan.

Wan Razly, Strategy & Finance Director BNGA, mengungkapkan, CIMB Niaga akan tetap memenuhi ketentuan BEI mengenai jumlah saham yang beredar di publik.

Menurut dia, hal ini masih dalam proses pembahasan antara CIMB Niaga bersama dengan pemegang saham pengendalinya, yakni CIMB Group Sdn Bhd. Tapi Razly belum bersedia merinci mengenai rencana penambahan saham beredar tersebut, termasuk soal rencana penambahan melalui dividen saham.

"Sampai saat ini, ada sejumlah opsi yang akan dilakukan guna memenuhi ketentuan tersebut," kata Razly, kepada KONTAN, Minggu (25/10). Ia menyebut ketika telah diputuskan, BNGA akan menginformasikannya melalui keterbukaan informasi.

Sekadar informasi, CIMB Group Sdn Bhd memeluk 96,92% saham BNGA. Sementara saham publiknya hanya 3,08%. Maka untuk memenuhi ketentuan 7,5% free float, BNGA harus menambah minimal 4,42% saham publiknya.

Sehingga kepemilikan CIMB Group Sdn Bhd nantinya akan berkurang menjadi 92,5%.

Kepala Riset Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya melihat selama ini likuiditas saham BNGA tak terlalu bagus. Namun dengan adanya rencana penambahan free float, ia menilai saham BNGA akan jadi menarik.

Jumat lalu, harga saham BNGA tutup di Rp 655, turun 0,76% dibanding hari sebelumnya. William menyarankan hold dengan target harga Rp 700 per saham.

Lewat rights issue

Menurut Samsul, terdapat beberapa emiten lain yang sedang berusaha memenuhi ketentuan free float tersebut. Dari beberapa skema penambahan modal, mayoritas emiten memilih melakukan Penawaran Umum Terbatas (PUT) dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue.

Sebelumnya, Direktur Utama BEI Tito Sulistio mengungkapkan bahwa masih ada 21 emiten lagi yang belum memenuhi ketentuan free float. Lewat kewajiban penambahan saham beredar ini, BEI berharap likuiditas perdagangan emiten bisa naik.

Adapun, batas waktu pemenuhan saham beredar ini adalah pada Januari 2016. Ketentuan ini termaktub dalam Surat Keputusan Direksi PT BEI Nomor Kep-00001/BEI/01-2014.

Halaman
12
Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan