Pusat Perbelanjaan ITC Mangga Dua Mulai Sepi Pembeli
Hendrik, penjaga toko pakaian pria di lantai enam ITC Mangga Dua mengakui bahwa tahun 2019 ini, menjadi salah satu tahun tersulit.
Barang dagangan Yanto memang bisa dibilang barang tersier. Pernak pernik yang berbahan dasar keramik, kaca, hingga tembaga itu dijual di kisaran harga Rp 500 ribu sampai Rp 2 juta. Cukup mahal untuk sekedar pernak pernik yang fungsinya sekedar penghias ruangan. Toh barang itu, pernah jadi sasaran pembeli yang datang ke ITC Mangga Dua. Yanto sendiri telah berjualan di mall itu sejak 1999.
Salah seorang pelanggan yang mengaku tinggal tidak jauh dari ITC Mangga Dua mengatakan bahwa dulu, setiap Minggu ITC Mangga Dua selalu padat.
Pelanggan yang tidak ingin disebut namanya itu juga mengaku pernah berjualan makanan di ITC Mangga Dua. Alasan dia menutup toko bukan pula karena sepi, tapi karena saat itu dirinya harus ikut suaminya bertugas di Samarinda.
"Sepi banget sekarang mah Pak," katanya yang sedang duduk di sebelah penulis saat penulis makan.
Sampai saat ini aksi tawar menawar memang masih terdengar dari lantai dasar hingga lantai enam ITC Mangga Dua. Tapi, suara yang lebih dominan adalah tawaran para pedagang ke pendatang yang memang ingin berbelanja, atau sekedar lewat.
‘Boleh silakan berbelanja’, ‘boleh sepatunya’, ‘boleh tasnya’, dan tawaran-tawaran lain semacamnya.
Reporter: Harry Muthahhari
Artikel ini tayang di Kontan dengan judul ITC Mangga Dua juga kian sunyi