Kamis, 14 Agustus 2025

Sudah Disuntik Modal, BPJS Kesehatan Masih Saja Defisit Rp 15,5 Triliun

suntikan dari pemerintah belum dapat menutup kekurangan dana BPJS Kesehatan yang saat ini mencapai Rp 15,5 triliun

Tribunnews/JEPRIMA
Menko PMK Muhadjir Effendy (kanan) berjabat tangan dengan Direktur Utama Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Fachmi Idris (kiri) saat akan mengkuti Rakor Tingkat Menteri (RTM) di Kantor Kemenko PMK di Jakarta Pusat, Senin (17/2/2020). RTM yang dihadiri Menteri Kesehatan dan Direktur Utama Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan ini membahas BPJS Kesehatan. Tribunnews/Jeprima 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut pemerintah telah menyuntikan dana ke BPJS Kesehatan sebesar Rp 13,5 triliun.

Namun, suntikan dari pemerintah belum dapat menutup kekurangan dana BPJS Kesehatan yang saat ini mencapai Rp 15,5 triliun dari sebelumnya diperkirakan Rp 32 triliun pada akhir 2019.

"Ini masih ada 5 ribu fasilitas kesehatan yang belum dibayar penuh. Dan ini adalah situasi yang dihadapi oleh BPJS hari ini," ujar Sri Mulyani di komplek Parlemen, Jakarta, Selasa (18/2/2020).

Menurutnya, dengan adanya kenaikan iuran pada tahun ini diharapkan defisit mengalami penurunan, apalagi pemerintah mengalokasikan dana Rp 42 triliun. 

Baca: Melayat ke Rumah Duka, Titi Ungkap Pernyataan Noah ke BCL, Yang Sabar, Mama. . .

Anggaran tersebut dikucurka pemerintah dalam memenuhi kewajiban bagi masyarakat tidak mampu atau kategori Penerima Bantuan Iuran (PBI).

"Anggaran Rp 42 triliun diharapkan akan mempu memberikan tambahan penerima dari BPJS, sehingga bisa memenuhi kewajiban-kewajiban yang selama ini tertunda," ujarnya.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan