Selasa, 2 September 2025

Virus Corona

IHSG Berpeluang Melemah ke 3.911 Pekan Depan Jika Ada Lockdown

Mengantisipasi penyebaran virus corona dengan lockdown diakui memang memukul perekonomian yang diantisipasi pelaku pasar dengan penurunan harga saham.

Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Pekan depan berpeluang konsolidasi melemah pekan depan dengan support 3.911 sampai 4.100 dan resistance di level 4.697 sampai 4.937. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur PT Anugerah Mega Investama Hans Kwee mengatakan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang konsolidasi melemah pekan depan dengan support 3.911 sampai 4.100 dan resistance di level 4.697 sampai 4.937.

Hans menjelaskan, pelaku pasar harus rasional karena pasar mungkin akan fluktuasi cukup tinggi akibat wabah virus corona atau Covid-19 yang menunjukan peningkatan tinggi di beberapa Negara.

Menurutnya, metode mengantisipasi penyebaran virus corona dengan lockdown diakui memang memukul perekonomian yang diantisipasi pelaku pasar dengan penurunan harga saham.

"Tetapi banyak saham yang punya valuasi menarik. Karena itu ketika terjadi koreksi di pasar dapat kembali dilakukan akumulasi beli," ujarnya di Jakarta, Minggu (29/3/2020).

Baca: Bocoran Percakapan Menhan Prabowo dengan Ajudannya, Lockdown Opsi Terbaik!

Sementara, pasar saham Indonesia pekan ini terapresiasi akibat stimulus Amerika di tambah kebijakan the Fed dan berbagai bank sentral negara lain.

Baca: Rincian 28 Kereta Jarak Jauh yang Dibatalkan Perjalanannya Mulai 1 April

Kemudian, rupiah menguat akibat pelemahan Indeks US Dolar dan sentimen positif penguatan bursa global dan regional berhasil mendorong IHSG juga mengalami kenaikan.

Baca: Cegah Corona Masuk Sumbar, Bus PO MPM Berhenti Beroperasi, Uang Tiket Dikembalikan

Ia memperkirakan, awal pekan depan kami perkirakan IHSG akan terkoreksi terlebih dahulu setelah mengalami kenaikan banyak di perdagangan Kamis dan Jumat.

"IHSG sepekan membentuk candle naik dengan shadow diatas dan bawah indikasi kekuatan naik dengan fluktasi di pasar," ujar Hans.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan