Sambut Ramadan, IHSG Selama Sepekan Menguat 4,9 Persen
Yulianto menjelaskan, IHSG pada perdagangan akhir pekan ini ditutup berada di level 4.716,40 dari 4.496,06 pada pekan sebelumnya.
Editor:
Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan nilai kapitalisasi pasar selama sepekan ditutup menguat menyambut pekan pertama bulan Ramadan 1441 H.
Sekretaris Perusahaan BEI Yulianto Aji Sadono menjelaskan, terjadi peningkatan yang signifikan dibanding perdagangan pekan lalu.
"Keduanya (IHSG dan kapitalisasi) mengalami peningkatan sebesar 4,9 persen," ujarnya di Jakarta, Minggu (3/5/2020).
Baca: Institut Virologi Wuhan Diduga Telah Menghapus Bukti Asal Covid-19
Yulianto menjelaskan, IHSG pada perdagangan akhir pekan ini ditutup berada di level 4.716,40 dari 4.496,06 pada pekan sebelumnya.
Sementara itu, nilai kapitalisasi pasar menjadi Rp 5.453,50 triliun dari Rp 5.198,70 triliun pada penutupan perdagangan pekan lalu.
Kemudian, rata-rata nilai transaksi harian PT Bursa Efek Indonesia (BEI) selama sepekan ditutup dengan peningkatan sebesar 6,99 persen menjadi Rp 6,98 triliun dari Rp 6,53 triliun pada penutupan perdagangan pekan sebelumnya.
"Peningkatan rata-rata nilai transaksi harian BEI tidak diikuti dengan rata-rata frekuensi transaksi harian yang ditutup mengalami penurunan," kata Yulianto.
Adapun frekuensi transaksi harian menurun sebesar 0,93 persen menjadi 499.648 ribu kali transaksi dibandingkan dengan pekan lalu sebesar 504.365 kali transaksi.
Baca: Hobi Berenang dan Menyelam? Apa Hukumnya Jika Dilakukan Saat Puasa di Bulan Ramadhan?
Hal yang sama juga berlaku untuk rata-rata volume transaksi harian yang mengalami penurunan sebesar 10,85 persen pada posisi 6.615 miliar unit saham dari 7.420 miliar unit saham pada sepekan yang lalu.
"Investor asing pada akhir pekan ini mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp 431,72 miliar. Sedangkan, sepanjang tahun 2020, jual bersih asing tercatat sebesar Rp 19,13 triliun," kata Yulianto.