Kamis, 2 Oktober 2025

Rupiah Dibuka Menguat ke Rp 14.460 per Dolar AS, Naik 0,52 Persen, Selasa 28 Juli 2020

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot menguat ke angka Rp 14.460 per dolar AS atau naik 0,52 persen pada Selasa (28//7/2020).

Tribunnews/JEPRIMA
Pegawai menunjukan uang dolar Amerika Serikat di gerai penukaran uang Ayu Masagung di Jalan Kramat Kwitang, Senen, Jakarta Pusat, Kamis (19/3/2020). Nilai tukar rupiah terus tertekan sejak beberapa pekan terakhir, terutama setelah merebaknya wabah virus covid-19. Rupiah, kini selalu berada di atas Rp 15 ribu per dolar AS. 

TRIBUNNEWS.COM – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot menguat ke Rp 14.460 per dolar AS, Selasa (28/7/2020).

Berdasarkan data Bloomberg, posisi rupiah menguat 0,52 persen dari penutupan kemarin, Senin (27/7/2020) yakni Rp 14.535 per dolar AS.

Dengan posisi ini, rupiah pun menjadi mata uang dengan penguatan terbesar di Asia pada pagi hari ini.

Hingga pukul 09.00 WIB, seluruh mata uang di kawasan kompak berada di zona hijau.

Dolar Taiwan berhasil menguat 0,46%, won Korea Selatan yang menanjak 0,37% dan baht Thailand yang terangkat 0,18%.

Disusul peso Filipina yang terkerek 0,15%, kemudian dolar Singapura dan ringgit Malaysia yang sama-sama terapresiasi 0,13%.

Berikutnya, yuan China terlihat naik 0,07% serta yen Jepang menguat 0,04%.

Sementara itu, dolar Hong Kong menguat tipis 0,008% terhadap dolar AS pada pagi ini. 

Petugas menghitung uang rupiah di money changer Ayu Masagung, Jakarta, Kamis (19/3/2020). Rupiah hari ini menguat 0,46% ke Rp 14.302 per dolar AS di kurs Jisdor pada Selasa (30/6).
Petugas menghitung uang rupiah di money changer Ayu Masagung, Jakarta, Kamis (19/3/2020). Rupiah hari ini menguat 0,46% ke Rp 14.302 per dolar AS di kurs Jisdor pada Selasa (30/6). (KONTAN/Fransiskus Simbolon)

Sebelumnya, rupiah diprediksi masih berpotensi menguat.

Analis Pasar Uang Bank Mandiri, Reny Eka Putri menjelaskan pelaku pasar cenderung memilih untuk wait and see ketika melihat perkembangan kondisi ekonomi.

Apalagi, kasus Covid-19 juga masih berkembang dan turut masuk dalam pantauan pasar.

Adanya penambahan kasus positif Covid-19 yang baru, tentu masih mengkhawatirkan dan masih akan mempengaruhi pasar keuangan, termasuk rupiah.

"Kami mengharapkan pertambahan kasus Covid-19 dapat segera melandai," kata Reny kepada Kontan.co.id, Senin (27/7/2020).

Di sisi lain, pelaku pasar juga masih mencermati perkembangan tensi geopolitik dan potensi perang dagang lanjutan antara AS dan China.

Di samping itu, ada juga sentimen terkait uji klinis vaksin Covid-19 yang turut dicermati pelaku pasar.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved