Menko Luhut: Resesi Jangan Bikin Semua Pihak Pesimis
"Kita wajib tetap optimis dan kerja keras. Kemudian jangan ragu untuk berinvestasi di Indonesia," kata Luhut.
Penulis:
Reynas Abdila
Editor:
Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan berkomentar terkait perkembangan terkini ekonomi.
Menurutnya kemungkinan RI mengalami resesi akan tetap ada, bahkan dapat menerpa negara manapun
"Tetapi hal tersebut jangan lantas membuat semua pihak pesimis. Kita wajib tetap optimis dan kerja keras. Kemudian jangan ragu untuk berinvestasi di Indonesia. Nanti apabila ada masalah akan kami bantu,” ujarnya Kamis (13/8/2020).
Menko Luhut menekankan pemerintah sedang menyusun program prioritas untuk UMKM dan masyarakat produktif agar pertumbuhan ekonomi tidak tumbuh minus di kuartal III.
Baca: 10 Negara dari Asia hingga Eropa yang Alami Resesi Akibat Pandemi Covid-19, Indonesia Akan Menyusul?
Program prioritas tersebut di antaranya Bansos Produktif dengan bantuan Rp 2.4 juta per pelaku usaha mikro dengan total anggaran Rp 28,8 triliun dan Penyaluran Kredit UMKM untuk membantu usaha rumah tangga.
Baca: Inggris Resmi Resesi, Pertama Kalinya Sejak 11 Tahun Lalu
Kemudian, Kredit modal kerja yang produktif bagi masyarakat yang terkena PHK dengan pemberian pinjaman sebesar Rp. 2 juta, tenor 12 bulan, total anggaran Rp 20 triliun dan subsidi bunga UMKM untuk 15 juta nasabah UMKM, dengan total anggaran Rp 35,28 triliun.
“Yang paling penting, bagaimana bantuan pemerintah bisa sampai kepada pihak yang benar dan tepat waktu. Program prioritas akan berbentuk dana langsung supaya masyarakat bisa berbelanja," tegas dia.
Menko Luhut memastikan pemerintah akan terus mengevaluasi situasi perekonomian akibat dampak Covid-19 dari waktu ke waktu dan melakukan penyesuaian.
Hal itu dilakukan auntuk memastikan bahwa ekonomi Indonesia tidak jatuh terpuruk akibat pandemi.