Gubernur BI: Indonesia Hadapi Tantangan Inflasi yang Lebih Berat Tahun Depan
Ketua Banggar DPR Said Abdullah menyarankan agar bank sentral memperkokoh kuda-kudanya untuk menjaga stabilitas makroekonomi di tahun depan.
Editor:
Choirul Arifin
Laporan Reporter Kontan, Bidara Pink
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) menyatakan sepakat dengan target inflasi yang ditetapkan pemerintah sebesar 3% pada tahun 2021. Kendati sepakat, BI mengakui, kalau tantangan inflasi tahun depan akan berat.
“Kami mendukung asumsi makro yang telah disampaikan oleh bu Menteri Keuangan, dengan Inflasinya 3%, meskipun tantangan inflasi tahun depan lebih berat,” ujar Gubernur BI, Perry Warjiyo, dalam rapat Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat (Banggar DPR RI), Jumat (11/9/2020).
Perry mengatakan, BI juga sepakat dengan asumsi nilai tukar rupiah pada 2021 sebesar Rp 14.600 per dolar AS. Menurut Perrry, ini masih sejalan dengan target yang ditetapkan oleh bank sentral.
Ketua Banggar DPR Said Abdullah menyarankan agar bank sentral memperkokoh kuda-kudanya untuk menjaga stabilitas makroekonomi di tahun depan.
Baca: Sri Mulyani: Pembiayaan Bersumber dari Utang di APBN 2021 Akan Naik 34,9 Persen
Selain itu, Said berpesan agar BI menjaga stabilitas pasar Surat Berharga Negara (SBN).
“Pak Gubernur, titip betul agar stabilitas pasar SBN sebagai basis utama pembiayaan. SBN tetap dijaga. Gubernur BI kita diharapkan paling depan mendukung usaha tersebut,” kata Said.
Menanggapi hal itu, Perry menyanggupinya. Ia juga meyakinkan DPR kalau hingga saat ini bank sentral terus berkoordinasi dengan pemerintah dalam menjaga stabilitas pasar SBN.
Artikel ini tayang di Kontan dengan judul Gubernur BI sebut tantangan inflasi tahun depan lebih berat