Sembilan Bulan Menghadapi Covid-19, Ini Empat Strategi Angkasa Pura II Agar Dapat Bertahan
sembilan bulan menghadapi Covid-19, PT Angkasa Pura II (Persero) melakukan strategi penyesuaian untuk tetap menjaga konektivitas
Penulis:
Hari Darmawan
Editor:
Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Selama sembilan bulan menghadapi Covid-19, PT Angkasa Pura II (Persero) melakukan strategi penyesuaian untuk tetap menjaga konektivitas udara Indonesia.
Pandemi Covid-19 ini diakui PT Angkasa Pura sangat memberikan tekanan pada sektor pariwisata dan pendukungnya, termasuk penerbangan.
Baca juga: Angkasa Pura II Mencatat Kinerja Angkutan Kargo Mengalami Peningkatan Pada Juli Hingga Agustus 2020
Direktur Utama PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin menyebutkan, sejak adanya Covid-19 penerbangan rute internasional pada Januari hingga Februari mulai melemah. Kemudian pada Maret, rute domestik ikut terdampak.
Menurutnya, sekitar sembilan bulan Angkasa Pura II bergerak dinamis dan menetapkan strategi agar dapat beradaptasi menghadapi Covid-19.
Awaluddin menjelaskan, setidaknya ada tiga fokus area untuk beradaptasi di tengah Covid-19 yaitu operasional, pelayanan dan bisnis.
Operasional
"Dalam operasional, Angkasa Pura II melakukan penghematan sebesar Rp 1,8 triliun selama sembilan bulan terakhir ini," ujar Awaluddin dalam keterangannya, Rabu (21/10/2020).
Penghematan ini bisa dilakukan, lanjut Awaluddin, karena fasilitas yang digunakan di bandara disesuaikan dengan pergerakan penumpang sehingga penetapan pola operasional dapat efisien.
"Kami juga menetapkan empat pola operasional, yaitu normal operation, slow down operation I dan minimum Operation II," lanjutnya.
Pelayanan
Dalam pelayanan penumpang di 19 bandara Angkasa Pura II, Awaluddin mengungkapkan, bersama stakeholder menetapkan SOP untuk penanganan Covid-19 dan protokol kesehatan dari Kementerian kesehatan dan Gugus Tugas Covid-19.
"Memasuki kuartal II 2020 kami telah menerapkan fasilitas dan pelayanan sesuai kondisi Covid-19 seperti berfokus pada physical distancing, health screening, touchless processing, people protection, dan facility cleanliness and sanitizing," ujar Awaluddin.
Fasilitas dan pelayanan ini menurut Awaluddin, untuk mewujudkan bandara yang aman, nyaman dan sehat agar masyarakat tidak ragu menggunakan transportasi udara guna mendukung aktivitas.
"Kombinasi dari protokol kesehatan, SOP fasilitas dan pelayanan, serta kolaborasi ini membuat kepercayaan masyarakat meningkat," kata Awaluddin,