Senin, 11 Agustus 2025

Kisah Behaestex, dari Usaha Tenun Kecil di Gresik Kini Jadi Penguasa Pasar Sarung

Produk sarung Indonesia sendiri saat ini telah menembus pasar ekspor karena terkenal dengan kualitas

Penulis: Choirul Arifin
Editor: Eko Sutriyanto
IST
Ilustrasi 

Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA  - Sarung saat ini identik dengan busana harian, terutama untuk umat muslim untuk kebutuhan beribadah shalat lima waktu di masjid.

Dari beberapa merek sarung yang beredar di pasar, orang pasti pernah mengenal nama BHS dan Atlas.

Biasanya, iklan sarung ini muncul setiap Ramadhan tiba.

Produk sarung Indonesia sendiri saat ini telah menembus pasar ekspor karena terkenal dengan kualitas, kekayaan motif dan tradisi pelestarian budayanya.

Tapi tidak banyak yang tahu bahwa dua produk sarung tersebut diproduksi oleh perusahaan tekstil Behaestex yang bermula dari sebuah usaha tenun kain kecil di Kabupaten Gresik, Jawa Timur.

Berdiri sejak tahun 1953, PT Behaestex bermula bernama Pertenunan BHS di kota Gresik. Awalnya, usaha tenunBHS memproduksi sarung tenun dengan Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM) dengan merek BHS.

Baca juga: Perubahan Tampilan Dewi Perssik Usai Terpapar Covid-19, Selalu Pakai Sarung Tangan Saat Keluar Rumah

Seiring waktu, perusahaan ini memperbesar volume produksinya untuk memenuhi permintaan pasar.

Akhirnya Behaestex memutuskan menambah kapasitas pabrik dan memproduksi sarung dengan Alat Tenun Mesin (ATM) dengan merek baru, Atlas.

Najib Abdurrauf Bahasuan, Direktur Utama Behaestex dalam keterangan persnya, Selasa (29/12/2020) menjelaskan, kedua merek sarunhnya tersebut sama-sama menjamin kualitas sarung premium.

Namun untuk produk-produk BHS lebih menyasar pada segmen menengah ke atas.

Sedangkan Atlas menyasar pada segmen menengah ke bawah. Dengan demikian Behaestex bisa menjangkau pasar untuk semua kalangan.

“Produk kami sudah sangat melekat di kalangan masyarakat. Bahkan di beberapa daerah, produk sarung kami sudah menjadi barang yang prestige untuk dimiliki. Kami turut bangga, karena masyarakat secara tidak langsung ikut serta melestarikan budaya Indonesia,” ujar Najib.

Untuk mempertahankan loyalitas, Najib menyatakan Behaestex tetap akan mempertahankan ciri budaya Indonesia.

Mulai dari proses pembuatannya, motifnya, serta unsur lainnya yang melekat di produk Behaestex.

Baca juga: Nikita Willy Pernah Memakainya, Pakaian Pengantin Kotogadang yang Semakin Populer

Halaman
12
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan