Kamis, 11 September 2025

Terdampak Covid-19, Ini Strategi Angkasa Pura II Bertahan di 2020

di 2020 yang penuh tantangan ini PT Angkasa Pura II (Persero) menjalankan strategi Business Survival untuk dapat bertahan

Penulis: Hari Darmawan
Editor: Sanusi
Tribunnews/JEPRIMA
Aktivitas penumpang saat berada di area Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (9/7/2020). PT Angkasa Pura II Persero tetap menerapkan protokol Covid-19 para penumpang pun diwajibkan membawa persyaratan seperti identitas diri, dokumen penerbangan dan hasil rapid test atau PCR test negatif Covid-19, Ketatnya persyaratan bagi penumpang pesawat yang akan berpergian membuat kondisi bandara sepi dari biasanya. Tribunnews/Jeprima 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sepanjang 2020, industri penerbangan menghadapi tantangan yang sangat besar karena adanya pandemi Covid-19.

Pandemi Covid-19 ini, membuat pergerakan pesawat dan penumpang pun mengalami penurunan yang signifikan, karena saat virus ini masuk ke Indonesia ada kebijakan larangan bepergian bagi masyarakat.

Dampak dari pandemi Covid-19 ini juga membuat operator dan maskapai penerbangan kesulitan, karena pergerakan orang yang dibatasi dan pendapatan mereka pun menurun.

Meski begitu, di 2020 yang penuh tantangan ini PT Angkasa Pura II (Persero) menjalankan strategi Business Survival untuk dapat bertahan di tengah pandemi Covid-19.

Presiden Direktur Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin menyebutkan, melalui strategi Business Survival ada tiga program utama yang dijalankan oleh perseroan.

Baca juga: Angkasa Pura II Targetkan Pergerakan Pesawat di 2021 Meningkat Hingga 32 Persen

"Tiga program utama itu adalah penghematan biaya, penyesuaian terhadap belanja modal dan memperketat manajemen arus kas agar dapat bertahan di kondisi sulit," kata Awaluddin dalam keterangannya, Rabu (6/1/2021).

Awaluddin mengatakan, melalui program tersebut Angkasa Pura II sukses menjaga operasional 19 bandara untuk menjamin konektivitas udara di Indonesia untuk mengakomodir penerbangan seperti repatriasi bagi kepulangan warga negara Indonesia.

"Dalam menjaga konektivitas penerbangan ini, kami juga menghadirkan program untuk menjaga protokol kesehatan tetap terjaga di tengah pandemi Covid-19," ujar Awaluddin.

Program tersebut, lanjut Awaluddin, adalah Biosecurity dan Biosafety Management guna mewujudkan penerbangan sehat.

Ia juga menyinggung jumlah pergerakan pesawat dan penumpang di 19 bandara Angkasa Pura II pada 2020, di tengah pandemi Covid-19.

"Angkasa Pura II melayani 412.186 pergerakan pesawat, baik take off maupun landing. Kemudian jumlah pergerakan penumpang mencapai 35,54 juta orang pada 2022," kata Awaluddin.

Tantangan cukup berat yang berdampak pada pasar penerbangan nasional serta internasional ini, menurut AWaluddin, dapat diatasi cukup baik oleh Angkasa Pura II dengan tetap optimal menjaga konektivitas udara Indonesia.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan