Pasar Berjangka Komoditas Diharapkan Dongkrak Kinerja Ekspor 2021
Jerry Sambuaga menyampaikan pasar komoditas Indonesia masih memegang peran utama dalam ekspor Indonesia.
Penulis:
Reynas Abdila
Editor:
Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga menyampaikan pasar komoditas Indonesia masih memegang peran utama dalam ekspor Indonesia.
Menurutnya, diperlukan dukungan dari berbagai aspek termasuk dari pasar berjangka komoditas.
“Pasar Berjangka Komoditas ikut serta menjamin kepastian usaha sehingga juga menjadi kunci dalam peningkatan ekspor tahun 2021. Hal ini karena pembiayaan adalah salah satu kunci utama dalam seluruh kegiatan ekspor,” katanya saat membuka perdagangan perdana ICDX pekan lalu.
Baca juga: Wamendag: Sosialisasi Bursa Berjangka Komoditas Perlu Ditingkatkan di Kalangan Muda
Kemendag pun berniat mempertajam capaian dalam peningkatan ekspor tahun ini.
Setelah membuka beberapa pasar penting melalui berbagai perjanjian perdagangan, Kemendag menyasar pasar Uni Eropa dan beberapa pasar di Asia dan Afrika.
Baca juga: Wamendag Jerry Optimistis Aktivitas Ekonomi 2021 Lebih Cerah
“Target kita tahun 2021 ini Indonesia-European Union CEPA selesai. Kita juga ingin segera merealisasikan perjanjian dengan Mozambique, Korea Selatan dan seterusnya. Dengan begitu makin banyak pasar terbuka dan produsen kita bisa lebih meningkatkan kinerja dalam menunjang kesejahteraan masyarakat.” Kata Wamendag.
Wamen Jerry menekankan peluang pasar berlaku bagi semua industri yang berkaitan dengan ekspor, termasuk industri keuangan di mana di dalamnya pasar berjangka komoditas berada.
“Sektor keuangan dan pembiayaan adalah sektor yang sangat krusial bahkan sering menjadi kunci dalam kegiatan ekspor Indonesia. Karena itu, butuh kesiapan institusional dari semua stakeholder agar bisa menyelesaikan masalah-masalah yang terjadi dalam sektor ini.” Tambah Wamendag.
ICDX sendiri pada tahun 2020 berkinerja cukup baik meski di tengah pandemi.
Tercatat total transaksi multilateral ICDX sepanjangan tahun 2020 mencapai Rp 18 triliun.
Sesuai dengan arahan Kemendag melalui Bappebti, pasar berjangka diharapkan meningkatkan peradagangan multilateral.
Arahan ini diberikan karena selama ini masih terjadi ketimpangan antara perdagangan bilateral dengan multilateral.
Nilai transaksi bilateral bisa mencapai lebih dari 7 kali dibandingkan transaksi multilateral.
“Peluang di perdagangan multilateral masih sangat besar. Itu yang harus kita manfaatkan seiring dengan perjanjian-perjanjian multilateral yang telah kita selesaikan maupun yang sedang kita garap,” imbuhnya.