Sabtu, 23 Agustus 2025

Penanganan Covid

Pemerintah: Indikator PPKM Mikro Bisa Tekan Penyebaran Covid-19

PPKM Mikro saat pertama dimulai itu dari 128 kabupaten atau kota di Jawa dan Bali, ada 25 zona beresiko tinggi, 97 risiko sedang, dan 6 risiko rendah.

Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Choirul Arifin
Surya/Ahmad Zaimul Haq
Tenaga kesehatan melakukan tes usap pada warga yang melanggar saat operasi yustisi penegakan protokol kesehatan di depan Posko PPKM Mikro Kelurahan Ampel, Kota Surabaya, Jawa Timur, Senin (1/3/2021). Operasi yustisi yang digelar oleh TNI, Polri, dan Pemda itu juga menyiapkan tes Covid-19 bagi warga yang kedapatan tidak memakai masker. Surya/Ahmad Zaimul Haq 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan, Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) bisa menekan penyebaran virus Covid-19. 

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, PPKM Mikro saat pertama dimulai itu dari 128 kabupaten atau kota di Jawa dan Bali, ada 25 zona beresiko tinggi, 97 risiko sedang, dan 6 risiko rendah. 

"Sesudah pelaksanaan per 28 Februari kemarin itu zona merahnya turun dari 25 ke 10, zona oranyenya turun dari 97 ke 86. Lalu, zona kuningnya atau risiko rendah meningkat dari 6 menjadi 32, hal ini membuktikan bahwa penekanan mikro ini bisa berhasil," ujarnya saat konferensi pers, Selasa (9/3/2021). 

Karena itu, kata Airlangga, pemerintah memperluas PPKM Mikro ke 3 provinsi yakni Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan dan Sumatera Utara.

Baca juga: Pengusaha Mal: PPKM Skala Mikro Efektif Tingkatkan Pengunjung

"Sekarang diperluas. Namun, bagi daerah yang ingin melakukan silakan karena ini sudah terbukti bisa menurunkan tingkat risiko (terinfeksi Covid-19)" katanya. 

Baca juga: Doni Monardo: PPKM Mikro Berjalan, Angka Kematian Nakes Menurun Drastis

PPKM Mikro juga diyakininya bisa mengembalikan perekonomian di wilayah tersebut karena tetap mendorong dari sisi permintaan. 

"Nah terkait dengan pertanyaan perekonomian, mungkin saya akan bicara mengenai spasial. Spasial itukan pemerintah melakukan kebijakan untuk sisi supply dikendalikan, contohnya harga kelapa sawit mencapai 1.000 Amerika Serikat (AS), sehingga ekonomi Sumatera dan Kalimantan terdongkrak karena berbasis kebun," pungkas Airlangga.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan