Jumat, 22 Agustus 2025

Perusahaan Jepang Tertarik Investasi Petrokimia di Bintuni Papua Barat

Semua infrastruktur, mulai lahan, jalan hingga pelabuhan nantinya akan disiapkan pemerintah

Penulis: Lita Febriani
Editor: Eko Sutriyanto
Foto Richard Susilo
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di gedung METI Tokyo Jepang 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA  - Perusahaan asal Tokyo, Jepang, Sojitz Corporation disebut-sebut tertarik untuk berinvestasi ke Indonesia.

Ketertarikan ini diungkapkan perwakilan Sojitz  saat bertemu Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita saat lawatannya ke Jepang.

"Sojitz itu dia tertarik untuk partisipasi di Bintuni sebetulnya," tutur Agus saat jumpa pers, Kamis (11/3/2021).

Kawasan Industri Teluk Bintuni ini terletak di Desa Onar Baru Distrik Sumuri, Kabupaten Teluk Bintuni Papua Barat dengan luas lahan sekira 2112 Ha.

Menperin juga memastikan jika Sojitz berinvestasi di Bintuni, seluruh infrastruktur akan disiapkan oleh pemerintah Indonesia.

Baca juga: Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Beton Pembatas Jalan & Hangus Terbakar di Dekat Pintu Tol Karawang Barat

"Semua infrastrukturnya nanti akan disiapkan oleh pemerintah, lahannya disiapkan oleh pemerintah, pelabuhannya juga nanti akan disiapkan oleh pemerintah.

Lebih dari itu juga sudah ditetapkan oleh pemerintah sebagai PSN atau proyek strategis nasional.

Jadi PSN itu ya otomatis didalamnya sudah ada insentif-insentif," terang Menperin.

Baca juga: Mongolia dan Papua New Guinea Masuk 20 Peringkat Terbesar Bantu Gempa Besar Jepang Timur, Indonesia?

Lebih lanjut, Menperin juga melihat ketika infrastrukturnya selesai akan makin banyak menarik investor.

"Itu akan cepat sekali para calon investor akan berlomba-lomba masuk ke Bintuni, karena deposit dari gas-nya itu sangat banyak di sana," jelasnya.
 

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan