Kamis, 11 September 2025

Properti Mulai Pulih, Kinerja DMS Propertindo Membaik di 2021

Perseroan mencatatkan rugi bersih sebesar Rp 5,87 miliar, berhasil dipangkas dari periode Maret 2020 yang masih merugi Rp 8,53 miliar

Editor: Eko Sutriyanto
Istimewa
Direktur Utama dan Pendiri DMS Grup Mohamad Prapanca mengatakan Perseroan meyakini dapat melampaui target tahun ini seiring dengan membaiknya situasi perekonomian. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Manajemen emiten properti, real estate dan jasa pengelolaan hotel, PT DMS Propertindo Tbk atau KOTA optimistis kinerja Perseroan akan stabil dan bertumbuh pada tahun ini seiring dengan tren pemulihan ekonomi dalam negeri dengan adanya percepatan vaksinasi COVID-19.

Direktur Utama dan Pendiri DMS Grup Mohamad Prapanca mengatakan Perseroan meyakini dapat melampaui target tahun ini seiring dengan membaiknya situasi perekonomian.

Tahun lalu, pandemi COVID-19 memang tak bisa dipungkiri turut mempengaruhi kinerja Perseroan secara drastis, termasuk berdampak ke sektor properti dan perhotelan secara umum di Indonesia.

"Perseroan mengalami penurunan tingkat okupansi di hotel-hotel yang dikelola, serta penurunan tingkat pembelian untuk properti.

Kami juga terus menyesuaikan diri dengan berbagai perubahan, termasuk kehadiran fisik seluruh anggota Perseroan," katanya dalam Paparan Publik usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), di Jakarta, Jumat (27/8/2021).

Dia menilai, program vaksinasi Pemerintah dapat menjadi roda pembangkit pertumbuhan perekonomian. Optimisme dan harapan yang timbul dari masyarakat akan meningkatkan daya beli dan antusiasme dalam berinvestasi serta berusaha.

Baca juga: PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) Persiapkan Tiga Inisiasi Bisnis Baru

"Oleh sebab itu, kami mendukung penuh upaya Pemerintah memulihkan kondisi perekonomian, termasuk industri properti dan perhotelan. Sebagai industri properti, kami juga tidak lengah untuk terus menerapkan protokol kesehatan di lingkungan kerja dan seluruh area properti kami," katanya.

Keyakinan usaha Perseroan itu makin kentara setelah pada 24 Maret lalu, DMS Propertindo mengakselerasi bisnis dengan menandatangani Nota Kesepahaman Kerja Sama (KSO) dengan PT Patrialand Utama Development untuk bekerjasama menggarap proyek pengembangan properti berkonsep modern.

Lokasinya di Sawangan Depok, yang akan dibangun menjadi kawasan hunian dengan konsep ramah lingkungan yang modern serta didukung dengan sarana dan prasarana penunjangnya.

Dari sisi bisnis, berdasarkan laporan keuangan kuartal I-2021 atau per Maret 2021, kinerja DMS Propertindo masih terdampak pandemi COVID-19 kendati sudah berangsur pulih.

Perseroan mencatatkan rugi bersih sebesar Rp 5,87 miliar, berhasil dipangkas dari periode Maret 2020 yang masih merugi Rp 8,53 miliar.

Baca juga: Genjot Pendapatan Asli Daerah, DPRD DKI Minta Pemprov Benahi Konsep Menarik Wisatawan  

Secara top line, Perseroan mencatat pendapatan Rp 1,35 miliar, dari periode Maret 2020 sebesar Rp 2,80 miliar. Seluruh pendapatan berasal dari kontribusi lini bisnis hotel, sementara porsi dari bisnis real estate nihil.

Aset Perseroan per Maret lalu sebesar Rp 1,57 triliun, tak berbeda jauh dari posisi aset di akhir Desember 2020 juga Rp 1,57 triliun.

Sementara itu, total liabilitas mencapai Rp 304,11 miliar, dari Desember 2020 sebesar Rp 301,16 miliar.

Adapun ekuitas Perseroan mencapai Rp 1,27 triliun, dari Desember 2020 yang juga Rp 1,27 triliun. Dengan demikian tingkat rasio utang terhadap ekuitas (debt to equity ratio/DER) Perseroan sangat rendah hanya 0,23 kali.

Sebagai perbandingan, sepanjang tahun 2020, pendapatan DMS Propertindo terkoreksi 89,86% menjadi Rp 6,71 miliar, dari tahun sebelumnya Rp 66,19 miliar seiring dengan tekanan akibat pandemi COVID-19.

Seluruh pendapatan dari bisnis hotel, sementara itu, Perseroan tidak membukukan penjualan unit properti akibat pandemi. Sebab itu Perseroan mencatat rugi bersih di 2020 mencapai Rp 29,48 miliar dari tahun 2019 yang merugi hanya Rp 7,38 miliar.

"Kami menilai bahwa kinerja yang diraih Perseroan belum sepenuhnya dapat merealisasikan target yang telah ditetapkan dikarenakan adanya tantangan usaha di luar kendali Perseroan, yakni pandemi COVID-19,” kata Mohamad Prapanca.

Terkait dengan agenda RUPST Jumat ini, terdapat enam agenda yakni persetujuan dan pengesahan Laporan Tahunan, penetapan laba rugi untuk tahun buku 31 Desember 2020, dan penetapan besarnya gaji dan tunjangan lainnya bagi anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris.

Lainnya yakni penunjukan Akuntan Publik yang akan mengaudit laporan keuangan 2021, perubahan susunan Direksi dan/atau Dewan Komisaris, dan penyesuaian anggaran dasar.

Secara rinci, Perseroan masih ditopang lini bisnis residensial dan perhotelan. Beberapa aset tanah di antaranya tanah seluas ± 1,8 hektar di Serpong, Tangerang Selatan yang sedang dikembangkan menjadi rumah tapak melalui PT DMS Graha. Lalu tanah seluas ± 49,2 hektar di Samarinda untuk proyek rumah tapak dan area komersial melalui PT DMS Prima Sentosa.

Kemudian tanah seluas ± 1,4 hektar di Serpong untuk proyek apartemen via PT DMS Laguna, dan tanah seluas ± 9,8 hektar di Soreang, Kabupaten Bandung untuk proyek rumah tapak dan area komersial lewat PT Padjadjaran Raya, dengan total area mencapai ± 63 hektar.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan