Tahan di Masa Pandemi, Harga Properti Tetap Naik di Kuartal IV Tahun 2021
Bahkan pada saat pandemi sedang tinggi-tingginya menerjang tanah air industri ini tetap menunjukkan tren positif.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Bisnis properti di Indonesia hanya sedikit terpengaruh oleh pandemi covid-19.
Bahkan pada saat pandemi sedang tinggi-tingginya menerjang tanah air industri ini tetap menunjukkan tren positif.
Padahal penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat pada awal kuartal 3 (Q3) tahun 2021 sempat menyebabkan perlambatan ekonomi.
Industri properti di tanah air menunjukkan tren positif setelah adanya perbaikan kondisi ekonomi saat memasuki Q4-2021.
Baca juga: BI Catat Harga Properti Residensial Tumbuh 1,41 Persen di Triwulan III 2021
Dalam rilis yang diterima Kompas.com, Rabu (24/11/2021), Country Manager Rumah.com Marine Novita mengungkapkan, data Rumah.com Indonesia Property Market Index (RIPMI) Q4 2021 menunjukkan adanya kenaikan harga properti pada semua tipe properti.
Insentif pembelian yang diberikan pemerintah juga turut mendorong konsumen untuk mencari hunian idaman mereka sesegera mungkin.
"Setelah pengembang sempat mengurangi suplai demi menghabiskan stok hunian yang ada, kini pembangunan rumah tapak dan apartemen kembali ditingkatkan," jelas Marine.
Sementara itu, konsumen saat ini juga tidak lagi merasakan ketakutan dan menghindari area pusat kota yang cenderung lebih padat.
Baca juga: BI: Harga Properti Tidak Akan Melonjak Tinggi Hingga Akhir Tahun Ini
Menurutnya, hal ini akan membuat pasar properti di wilayah metropolitan akan mencari keseimbangan baru dan menyesuaikan preferensi konsumen yang kembali berubah setelah pandemi mereda.
Berdasarkan data RIPMI Q3-2021, tercatat indeks harga properti hunian mengalami kenaikan sebesar 1,80 persen secara kuartalan.
Pertumbuhan kenaikan harga properti pada Q3-2021 memang sedikit mengalami perlambatan jika dibandingkan dengan kenaikan pada kuartal sebelumnya yaitu sebesar 2,24 persen secara kuartalan.
Sementara itu, berdasarkan jenis propertinya, rumah tapak dan apartemen masing-masing mengalami peningkatan sebesar 1,81 persen dan 0,84 persen dibanding kuartal sebelumnya.
Adapun secara tahunan (year-on-year), harga properti secara keseluruhan mengalami kenaikan sebesar 3,24 persen, dimana harga rumah tapak naik 4,39 persen, sementara harga apartemen turun 2,57 persen.
Data RIPMI didapatkan dari hasil analisis 600.000 listing properti dijual dan disewa dari seluruh Indonesia. (Masya Famely Ruhulessin)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Di Tengah Puncak Pandemi, Harga dan Suplai Rumah Tetap Naik"