Sabtu, 4 Oktober 2025

Analis: Suku Bunga The Fed dan Ancaman Resesi Biang Kerok Rupiah Jatuh Hampir Rp 15.000/USD

Analis berpendapat, pemicu utama pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS adalah sentimen Bank Sentral AS atau The Fed dan isu resesi.

Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Choirul Arifin
Tribunnews/Jeprima
Petugas teller sebuah bank BUMN di Jakarta menghitung uang kertas, Senin (18/5/2020). Analis berpendapat, pemicu utama pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS adalah sentimen Bank Sentral AS atau The Fed dan isu resesi. Tribunnews/Jeprima 

Rupiah dan IHSG Kompak Melemah

Seperti diketahui, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kompak melemah pada perdagangan Senin kemarin, 4 Juli 2022.

Nilai tukar rupiah semakin melemah dan mendekati level Rp 15.000 per dolar AS. Pada Senin (4/7/2022), rupiah melemah 29 poin ke posisi Rp 14.971 dari penutupan hari sebelumnya Rp 14.942 per dolar AS.

Sementara, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia(BI) melemah ke posisi Rp 14.970 per dolar AS dibandingkan hari sebelumnya Rp 14.956 per dolar AS.

"Untuk perdagangan besok, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif tapi ditutup melemah di rentang Rp 14.960 sampai Rp 15.020 dolar AS," kata Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi.

Menurutnya, penguatan dolar AS karena investor mencari keamanan seiring kekhawatiran tentang perlambatan pertumbuhan global.

"Investor sekarang menunggu risalah dari pertemuan Fed pada Juni yang dijadwalkan pada hari Rabu. Ini hampir pasti terdengar hawkish mengingat The Fed memilih untuk menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin," ujarnya.

Petugas teller PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk menghitung uang kertas di Kantor Cabang Bank BTN Jakarta Harmoni, Jakarta Pusat, Senin (18/5/2020). Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia dalam menyambut perayaan Idul Fitri 1441 H, Bank BTN mengalokasikan dana senilai Rp 12,5 triliun. Dana tersebut dianggarkan untuk mengantisipasi lonjakan kebutuhan uang tunai yang diprediksi akan meningkat pada H-5 hingga H+3 Idul Fitri. Nasabah Bank BTN juga dapat memanfaatkan layanan mobile banking perseroan untuk memenuhi kebutuhannya selama perayaan Idul Fitri tanpa harus keluar rumah. Untuk nasabah yang harus datang ke kantor cabang, BTN akan memberlakukan operasional terbatas di sejumlah cabang di seluruh Indonesia. Tribunnews/Jeprima
Petugas teller bank  BUMN menghitung uang kertas di Jakarta Pusat, Senin (18/5/2020). 
Pada Senin (4/7/2022), rupiah melemah 29 poin ke posisi Rp 14.971 dari penutupan hari sebelumnya Rp 14.942 per dolar AS. (Tribunnews/Jeprima)

Sentimen internal, Ibrahim menyebut pelaku pasar terus menyoroti tingginya inflasi global yang berdampak terhadap inflasi di Indonesia.

"Tingginya inflasi bisa memberikan ketidakpastian dan mengganggu potensi pertumbuhan, sehingga pemerintah harus meningkatkan kewaspadaan dari kemungkinan kenaikan inflasi hingga akhir 2022," katanya.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi tahunan sebesar 4,35 persen (yoy) pada Juni 2022 atau sedikit lebih tinggi dari proyeksi empat persen plus minus satu persen. Realisasi ini merupakan yang tertinggi sejak Juni 2017.

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan inflasi Indonesia yang mencapai 4,35 persen pada Juni kemarin turut menekan pergerakan rupiah.

Pasalnya, kenaikan inflasi domestik tersebut mendorong ekspektasi potensi kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI).

"Kurs rupiah terhadap dollar AS diperkirakan akan berada pada rentang Rp 14.850 hingga Rp 14.950," ucap dia.

Setali tiga uang, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga tak mampu bangkit dari zona merah dan berakhir melemah pada penutupan perdagangan sesi II di Bursa Efek Indonesia (BEI) kemarin.

IHSG ditutup melemah 2,28 persen pada level 6.639,172.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved