Minggu, 7 September 2025

Mantan Wamen ESDM Ungkap Lima Penyebab Harga Batubara Sangat Mahal di Tahun Ini

Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar menyebut ada lima faktor penyebab harga batubara pada tahun ini sangat mahal.

Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNKALTIM.CO/NEVRIANTO HARDI PRASETYO
Ilustrasi sejumlah kapal tug boat menarik tongkang muatan batubara di perairan Sungai Mahakam Kalimantan Timur. Harga Batubara Acuan (HBA) pada Juli 2022 senilai 319 dolar AS per ton, turun dibanding bulan sebelumnya 323,91 per ton. 

"Sayangnya yang dibutuhkan bukan jenis thermal coal, tapi coking coal sehingga tambang yang punya thermal coal perlahan akan berhenti berproduksi," ujar Arcandra.

Kelima, terjadinya penggantian presiden Colombia yang berjanji dalam masa kampanye untuk tidak memperpanjang kontrak-kontrak penambangan batubara.

"Beliau akan menghormati kontrak yang sudah ada tapi tidak akan memperbaruinya. Seperti yang kita tahu Columbia termasuk negara pengekspor batubara yang cukup berpengaruh," paparnya.

Baca juga: Pasokan Gas Seret Bikin Pusing Belanda, Tiru Jerman Hidupkan Pembangkit Batubara

Dengan kondisi ini, akan terjadi kekurangan dari sisi suplai di masa depan yang berimbas pada naiknya harga batubara saat ini.

Selain kelima faktor di atas, kata Arcandra, tentu ada faktor lain yang secara tidak langsung membuat harga batubara bergejolak.

Salah satunya adalah terganggunya LNG plant di Texas yang mengakibatkan LNG yang direncanakan untuk dipakai di Eropa tidak terpenuhi.

"Tidak dapat dipungkiri, kebutuhan manusia akan batubara masih sangat tinggi. Namun demikian jangan sampai kita kehilangan fokus dalam membangun lingkungan yang lebih hijau dan berkelanjutan," paparnya.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan