Mendag Tebar Minyak Goreng Sambil Kampanyekan Anak, IKAPPI: Jangan Campur Politik dan Migor
IKAPPI meminta Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan tidak mencampur aduk persoalan minyak goreng dengan persoalan politik.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) meminta Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan tidak mencampur aduk persoalan minyak goreng dengan persoalan politik.
"IKAPPI menyayangkan video viral yang beredar tentang Menteri Perdagangan bagi-bagi minyak goreng dan berkampanye untuk anaknya," ujar Sekretaris Jendral IKAPPI Reynaldi Sarijowan, Rabu (13/7/2022).
IKAPPI berharap agar Mendag fokus pada penyelesaian persoalan-persoalan minyak goreng. Dan tidak bercampur aduk pada persoalan politik.
"Walaupun agak sulit dihindarkan tugas melekat dari mendag dan sekaligus sebagai ketua umum partai akan bercampur aduk," ucapnya.
Baca juga: Viral Mendag Zulkifli Hasan Kampanyekan Anaknya Saat Bagikan Migor, PAN: Itu Murni Kegiatan Partai
Penurunan harga minyak goreng curah di Pulau Jawa, ucap Reynaldi, memang terhitung efektif tetapi memang belum merata di seluruh pasar-pasar di Jawa masih banyak PR yang harus dilakukan Mendag dalam rangka melakukan distribusi diseluruh pasar dan mengguyur minyak goreng curah di pasar-pasar.
"Setelah efektif seluruhnya Rp 14.000/liter tinggal fokusnya adalah menyelesaikan atau menurunkan harga di luar jawa. Ini bukan tugas yang mudah ini tugas yang cukup berat dan IKAPPI siap untuk membantu melaksanakan distribusi di semua pasar diseluruh Indonesia," ujar Reynaldi.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegur Mendag Zulkifli Hasan saat berkunjung ke salah satu pasar di Subang, Jawa Barat, Selasa (12/7).
Pasalnya, Zulkifli diduga melakukan kampanye agar sang putri memenangkan pemilihan kepala daerah (pilkada) mendatang saat membagikan minyak goreng gratis.
Jokowi: Mendag Harusnya Urus Migor
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menanggapi soal rekaman video Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan atau Zulhas membagikan program minyak goreng (migor), Minyakita.
Dalam kesempatan tersebut, Zulhas meminta warga untuk memilih anaknya Futri Zulya Savitri saat pemilu nanti.
Jokowi mengungkapkan, menteri yang berada di dalam kabinetnya harus fokus untuk bekerja.
Sementara khusus untuk Zulhas, Jokowi mengatakan tugas utama Mendag saat ini adalah menurunkan harga minyak goreng.
"Saya minta semua menteri fokus bekerja. Kalau Menteri Perdagangan ya urus yang paling penting seperti saya tugaskan kemarin, bagaimana menurunkan harga minyak goreng berada di Rp 14 ribu atau di bawah Rp 14 ribu."
"Paling penting itu. Tugas dari saya itu," tegasnya dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (12/7/2022).
Tidak hanya mengingatkan Zulhas, Jokowi juga mewanti-wanti kepada menteri lain khususnya di sektor energi dan pangan agar fokus bekerja.
"Utamanya berkaitan dengan energi dan pangan. Saya urus terus. Urusan yang terkait BBM, batu bara, semuanya. Karena dunia terdisrupsi di energi dan pangan."
"Jadi kita harus konsentrasi dan jangan sampai kita terpeleset di dua bidang itu," tegasnya.
Politisi PKS Kritik Mendag
Anggota Komisi VI DPR RI, Amin Ak, mengkritik kebijakan Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan alias Zulhas yang menyalurkan minyak goreng kemasan tetapi dengan syarat harus memilih anaknya, Futri Zulya Savitri, dalam Pemilu Legislatif 2024.
Menurut Amin, apa yang dilakukan Zulhas sangat tidak mendidik.
"Meskipun tidak menggunakan uang atau fasilitas negara, karena munculnya ajakan untuk memilih, maka pemberian minyak goreng gratis tersebut bisa dianggap money politics," kata Amin dalam pesan yang diterima Tribunnews.com, Selasa (12/7/2022).
Legislator PKS itu menilai sebagai pejabat publik mestinya menjadi teladan bagi masyarakat.
Namun yang dilakukan Zulhas tidak etis dilakukan.
Amin memahami Zulhas membagi-bagikan minyak goreng tersebut dalam kapasitasnya sebagai Ketum PAN.
"Tapi jabatan yang diemban (sebagai Mendag) sulit dipisahkan. Sehingga apa yang dilakukan Mendag tersebut sarat dengan konflik kepentingan. Apalagi misalnya, jika beliau pergi ke lokasi tersebut menggunakan fasilitas sebagai menteri," ujarnya.
Dia pun menyarankan Zulhas untuk fokus dengan tugasnya sebagai Mendag yang telah berjanji segera mewujudkan minyak goreng kemasan sederhana dengan harga HET Rp15.500 per kg.
"Dan juga memperbanyak jumlah pasokan sesuai kebutuhan masyarakat yang berhak, baik yang untuk dikonsumsi sendiri maupun untuk para pelaku usaha mikro atau ultra mikro," pungkas Amin.