Joe Biden dan Xi Jinping akan Adakan Pembicaraan di Tengah Ketegangan Baru atas Taiwan
Prospek perjalanan Pelosi hanya satu dari daftar panjang ketidaksepakatan yang mengganggu hubungan AS dan China.
Penulis:
Nur Febriana Trinugraheni
Editor:
Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Seorang pejabat Amerika Serikat (AS) mengatakan Presiden AS Joe Biden akan mengadakan pembicaraan dengan Presiden China Xi Jinping pada Kamis (28/7/2022) besok, di tengah ketegangan baru antara Washington dan Beijing atas klaim China terhadap Taiwan.
Juru bicara keamanan nasional Gedung Putih John Kirby mengatakan kepada wartawan pada Selasa (26/7/2022) kemarin, selain ketegangan di Taiwan, mengelola persaingan ekonomi antara AS dan China serta perang di Ukraina juga akan menjadi fokus pembicaraan tersebut.
"Semuanya mulai dari ketegangan di Taiwan, hingga perang di Ukraina, serta bagaimana kami mengelola persaingan antara kedua negara dengan lebih baik, tentu saja di bidang ekonomi," kata Kirby.
Baca juga: Saat Bendera Merah Putih Berkibar di Kota Terlarang dan Lapangan Tiananmen China
Dilansir dari Reuters, pembicaraan ini datang ketika Beijing memberikan peringatan keras kepada pemerintah Biden mengenai kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taiwan, yang diklaim sebagai wilayah China.
Kirby juga mengungkapkan, pembicaraan yang akan dilakukan melalui panggilan telepon ini, telah lama dijadwalkan dan ada agenda yang cukup kuat untuk dibicarakan Biden dan Xi.
"Ini adalah panggilan yang telah dijadwalkan untuk waktu yang lama dan sudah ada agenda yang cukup kuat untuk dibicarakan oleh kedua pemimpin ini," ujarnya.
Di bawah Kebijakan Satu Tiongkok (One-China Policy), AS tidak memiliki hubungan diplomatik resmi dengan Taiwan, namun terikat oleh hukum AS untuk memberikan Taiwan sarana untuk mempertahankan diri. Gedung Putih dengan cepat menegaskan kembali sikapnya tidak akan berubah walaupun ada spekulasi mengenai kemungkinan perjalanan Pelosi.
Kirby menjelaskan bahwa Pelosi berada di garis suksesi kepresidenan, sehingga perjalanannya ke luar negeri adalah masalah keamanan nasional AS.
Selain itu, pemerintah AS telah memperdebatkan apakah akan menaikkan beberapa tarif barang-barang China sebagai cara untuk meningkatkan ekonomi AS, namun menurut Kirby keputusan tersebut diharapkan tidak diambil sebelum panggilan telepon kedua pemimpin ini terjadi.
Perdebatan tersebut datang ketika Kongres AS mempertimbangkan undang-undang yang dikenal sebagai undang-undang CHIP, untuk memberikan subsidi sekitar 52 miliar dolar AS untuk industri semikonduktor AS, serta kredit pajak investasi untuk pabrik chip semikonduktor yang diperkirakan bernilai 24 miliar dolar AS, yang didesak Joe Biden sebagai langkah penting untuk bersaing dengan China secara ekonomi.
Baca juga: Indonesia - China Teken 7 MoU Saat Kunjungan Presiden Jokowi ke Beijing
Sementara pada Senin (25/7/2022) kemarin, dalam sambutan yang dilakukan secara virtual, Biden mengatakan dia berharap dapat melakukan pembicaraan dengan pemimpin China itu.
Provokasi
Prospek perjalanan Pelosi hanya satu dari daftar panjang ketidaksepakatan yang mengganggu hubungan AS dan China.
Pelosi akan menjadi Ketua DPR AS pertama yang melakukan perjalanan ini sejak tahun 1997, dan China mengatakan siap untuk mengambil tindakan tegas sebagai tanggapan.
Sebelumnya, pejabat senior AS menuduh China meningkatkan provokasi terhadap klaim teritorial di Laut China Selatan serta menyatakan adanya tindakan agresif dan tidak bertanggung jawab dari kapal dan pesawat China.
Baca juga: Jokowi Bertemu PM China Li Keqiang, Fokus Bahas Peningkatan Kerja Sama Ekonomi